"Minimal, jaraknya agak jauh dari masyarakat. Kalau itu (Kalideres) kan langsung depannya toko," ucap Kepala Badan Kesbangpol DKI Jakarta Taufan Bakri, saat dihubungi, Jumat (13/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tempat itu bersinggungan dengan penduduk. Kalau ditaro di eks kodim seperti kemarin itu, protes sudah (seperti) dua kitab," ucap Taufan.
Pemprov berharap, lokasi yang akan digunakan untuk tempat pengungsian adalah aset pemerintah sehingga gampang digunakan.
"Ya belum tahu, lagi cari-cari berkeliling kota nih. Kalau bisa sih aset DKI supaya cepat, kalau bisa. Kalau enggak, (ya) enggak," kata Taufan.
Selama masa pencarian lahan baru, pencari suaka masih diperbolehkan tinggal di lahan eks Kodim Jakarta Barat itu. Tetapi, kata Taufan, bantuan yang diberikan pemprov minim.
"(Bantuan) tempat saja, sama air dikit-dikit, sama listrik dikit-dikit," kata Taufan.
Sebagaimana diketahui, para pencari suaka sudah diminta keluar dari eks lahan Kodim Jakarta Barat, Kalideres, itu pada 31 Agustus. Mereka diangkut dengan truk. Jumlah pencari suaka di Kalideres sempat berkurang karena sebagian sudah dialihkan untuk menghuni tempat lain. Namun hingga kini, mereka yang sempat meninggalkan Kalideres kemudian kembali lagi.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini