"Tentunya yang jelas Polri sangat menghargai, kemudian memberikan apresiasi kepada anggota DPR RI yang telah melaksanakan proses penentuan capim KPK secara demokratis, transparan, publik semua bisa melihat, disiarkan secara live langsung, secara akuntabel," kata Karo Penmas Divisi Humas Polru Brigjen Dedi Prasetyo di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2019).
Polri berharap hubungannya yang selama ini dirasakan sangat solid, akan semakin solid dengan lembaga antirasuah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi tak menampik, sosok Firli selama proses seleksi capim KPK paling disorot terkait pelanggaran kode etik semasa dirinya menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK. Namun Dedi menjelaskan pelanggaran kode etik yang ditudingkan kepada Firli hanya sekadar dugaan.
"(Pelanggaran kode etik) Itu kan dugaan. Dugaan secara internal silakan, tapi yang bersangkutan (keluar dari KPK) kan ditarik oleh Mabes Polri untuk dipromosikan jabatan Kapolda Sumatera Selatan. Karena apa? Karena yang bersangkutan secara sosiokultural kebetulan adalah orang sana (Sumatera Selatan)," tutur Dedi.
Ditanyai mengenai potensi terjadinya kubu pro dan kontra Firli di internal KPK, Dedi enggan menanggapi. "Saya tidak berani menilai internal KPK karena itu bukan kapasitas kami ya. Yang jelas secara institusional hubungan kami dan KPK sangat solid," tandas Dedi.
Simak Video "Tok! Firli Bahuri Sah Jadi Ketua KPK"
(aud/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini