Ayah Kenang Sikap Khansa 40 Hari Terakhir Sebelum Kecelakaan di Tol Cipularang

Ayah Kenang Sikap Khansa 40 Hari Terakhir Sebelum Kecelakaan di Tol Cipularang

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Kamis, 12 Sep 2019 20:34 WIB
Foto: Khansa Athira (dok.istimewa)
Jakarta - Khansa Athira (23) menjadi salah satu korban tewas dalam kecelakaan di KM 91 Tol Cipularang, pada Senin (2/9) lalu. Di mata orang tua, Khansa adalah sosok anak yang berbakti dan berbudi pekerti yang baik.

"Jadi saya coba flashback 40 hari sebelum anak saya meninggal itu, dia selalu menanamkan kebaikan selama waktu terakhir," kata ayahanda, Ermansyah saat ditemui detikcom di kediamannya di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2019).

Khansa tengah menempuh S2 di Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB). Khansa indekos di Bandung dan pulang ke Jakarta setiap beberapa minggu sekali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia kalau datang dari Bandung ke Jakarta, kita semua dilayani, kita dimasakin apa saja. Dan dia sangat dekat dengan Mbahnya, Mbahnya cuci darah dianterin," imbuh Ermansyah.

Menurut Ermansyah, Khansa adalah anak yang periang, murah senyum dan ramah. Khansa disebutnya tidak neko-neko.
"Anak ini sangat periang, jarang marah, murah senyum, makanya di bayangan saya dia selalu tersenyum. Dia tidak neko-neko, jarang main media sosial, jarang update status," tuturnya.

"Tapi dia tidak pernah minta macem-macem sama orang tuanya, apa yang dikasih orang tuanya selalu diterima," sambungnya.

Ermansyah mengaku tidak pernah punya firasat bila anaknya akan meninggal secara tragis. Namun sebelumnya, Khansa sempat berpesan kepada ayahnya untuk keluar dari pekerjaan.

"Jadi pesan terakhir dia 'kalau ayah merasa tenang resign dari pekerjaan sekarang, nggak papa ayah resign, nanti Khansa yang nemenin ayah sampai tua' itu pesan terakhir," lanjutnya.
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads