"Sudah keluar, tapi ternyata negatif ya, baik (kandungan) sengnya, tembaganya, nitritnya, itu yang di besekan muntahannya aja," jelas Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kota Bekasi, Sardi saat dihubungi detikcom, Rabu (11/9/2019).
Sardi mengatakan, hasil pemeriksaan laboratorium tidak ada kandungan berbahaya dari makanan yang dikonsumsi para korban. Sardi juga tidak bisa memastikan apa penyebab para siswa mengalami mulas dan muntah-muntah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil pemeriksaan lab itu, Sardi belum bisa memastikan makanan apa yang menyebabkan para korban keracunan. Akan tetapi, dia menduga kacang lah yang mengakibatkan keracunan. Salah satunya lantaran kacang itu sudah kedaluwarsa.
"Kalau itu 'kan cuma secara fisik memang betul, makanan jajanan yang sudah kedaluwarsa, tapi itu 'kan secara hukum 'kan jadi kekuatan 'kan nggak juga ya. Tapi depan mata kita ya jelas kacang itu, memang sudah expired," kata Sardi.
Selain itu, mayoritas dari para siswa yang mengalami keracunan itu mengonsumsi makanan yang sama yakni kacang. Karena itu Sardi menduga kacang menjadi penyebab utama para korban keracunan.
"Kenapa yang expired itu dijual juga, 'kan begini kemarin 'kan diperkuat lagi. Ternyata hampir seratus persen anak yang menjadi korban itu mengkonsumsi kacang itu, sehingga muncul diduga kuat bahwa yang menjadikan anak-anak korban keracunan diduga karena kacang expired itu," jelas Sardi.
Lebih lanjut, Sardi mengatakan, pihaknya akan menyampaikan hasil lab tersebut ke polisi apabila diperlukan.
"Kalau misalkan nanti Polres mau meminta kepada saya, nanti saya kasihkan hasilnya ya," sambungnya.
Sebelumnya, sebanyak 39 siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Bekasi, Jawa Barat, keracunan makanan dalam acara perayaan HUT Kemerdekaan RI. Diduga keracunan ini akibat kacang yang diberikan oleh guru.
Polres Metro Bekasi Kota menyelidiki kasus keracunan sejumlah siswa SMP itu. Seorang guru yang memberikan kacang atom diperiksa polisi terkait kejadian itu.
"Sementara baru gurunya, kemarin baru gurunya. Kan kita mentingkan itu (menyelamatkan korban). (Guru yang diperiksa) sementara yang beli itu," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto ketika dihubungi, Selasa (20/8).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini