"Dari Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, kami datang ke beliau mengantar undangan agar beliau bisa hadir dalam acara musyarawah besar Pemuda Pancasila dan menutup acara tersebut pada tanggal 27 Oktober di Medan. Yang buka nanti Pak Presiden tanggal 26-nya dan ditutup oleh beliau tanggal 27 Oktober," kata Bamsoet, usai bertemu Ma'ruf, di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau menyampaikan bahwa Pemuda Pancasila harus memiliki peran penting dalam membangun bangsa khususnya dalam menjaga nilai-nilai Pancasila dan mendorong terjadinya ketahanan ekonomi yang dimulai dari desa," ujar Bamsoet.
"Jadi mulai desa industri, desa wisata, desa digital. Jadi beliau mengharapkan anak-anak muda milenial Pemuda Pancasila masuk ke wilayah-wilayah," tambah Bamsoet yang juga Ketua DPR ini.
Selain itu, Bamsoet mengatakan pertemuannya dengan Ma'ruf juga membahas persoalan kebangsaan. Bamsoet mengaku dirinya tak ingin permasalahan seperti yang terjadi di Papua belakangan ini tidak terjadi lagi.
"Obrolan kebangsaan tadi ya seperti yang saya sampaikan, bahwa kita sesama sebagai anak bangsa memiliki kewajiban yang sama dalam menjaga keutuhan bangsa ini dan tentu tidak lagi ingin terjadi peristiwa SARA yang meninumbulkan berbagai persoalan seperti apa yang kita lihat kemarin di Papua. Cukuplah bangsa tidak lagi memperdebatkan soal SARA," tutur Bamsoet.
Bamsoet bertemu dengan Ma'ruf Amin didampingi oleh jajaran pimpinan Pemuda Pancasila. Bamsoet datang mewakili sang Ketua Umum Soerjosoemarno yang berhalangan hadir.
Halaman 2 dari 2