"Ini adalah sebuah acara yang sangat penting dalam rangka kita membangun kerukunan antarumat beragama dan lebih dari itu adalah bagaimana supaya tokoh antaragama ini bekerjasama, bahu membahu untuk membangun budaya damai," kata UKP-DKAAP, Syafiq Mughni dalam jumpa pers di restoran kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2019).
"Sebab kita tidak hanya cukup dengan berdialog sekalipun dialog itu sangat penting tapi kerja sama dalam kegiatan-kegiatan yang konkret itu juga menjadi sangat penting dan kerja sama itu ingin kita wujudkan dalam satu tujuan ialah kita bersama membangun budaya damai," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, para penghayat kepercayaan juga turut diundang dalam munas ini. Mereka diundang sebagai peninjau sehingga munas menyumbangkan berbagai macam pikiran untuk budaya damai.
"Mengapa mereka menjadi peninjau? Karena tidak termasuk tokoh antaragama ya, maka diluar itu kita kategorikan sebagai peninjau. Sehingga kita juga dapat mendengarkan berbagai macam pikiran yang mungkin bisa mereka berikan untuk membangun budaya damai," ujar Syafiq.
Di dalam munas nantinya juga akan diisi ceramah tentang konflik yang terjadi di berbagai negara dan dalam negeri. Serta berbagai pengalaman terkait lembaga pendidikan hingga kebencanaan.
Dalam munas juga akan dilakukan rapat pleno membahasa program kesehatan hingga ekonomi antaragama. Nantinya diharapkan mendapatkan formula yang cocok untuk diterapkan di Indonesia.
Di akhir munas akan dilakukan deklarasi budaya damai antaragama. Deklrasi tersebut menjadi tekad bersama untuk mewujudkan Indonesia yang berbudaya damai antaragama (fdn/fdn)











































