"Kami sedang revitalisasi trotoar. Untuk saat ini yang utamanya di lima titik yaitu Cikini Raya, Salemba-Kramat, Kemang Raya, Dr Satrio, Latumenten dan Yos Yudarso," kata Hari seperti dikutip Antara, Jumat (6/9/2019).
Hari mengatakan penataan trotoar dilakukan secara menyeluruh. Penataan tersebut meliputi penataan kabel hingga garis penunjuk bagi warga disabilitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan penataan PKL sendiri, Hari mengatakan akan tetap mengutamakan pejalan kaki. Menurutnya, hanya trotoar tertentu yang bisa digunakan untuk berjualan.
"Kalau soal PKL, memang tidak boleh mengokupansi trotoar. Tapi bisa dilihat, trotoar yang ideal itu kan minimal 1,5 meter. Kalau minimal itu untuk trotoar ya fungsinya trotoar dan PKL tidak boleh. Tapi kalau trotoarnya enam meter, delapan meter dan ada space, kita kan juga ya memanusiakan juga," ucap Hari.
Dia juga meminta dinas terkait untuk mengedukasi PKL selama berjualan di trotoar. Hari menuturkan PKL perlu dibina agar ikut merawat kebersihan trotoar.
"Trotoar kami sudah pakai andesit-granit, ada yang stem konkret, tahu-tahu disiram kopi, bakso kan sayang. Saya juga sudah sampaikan pada Dinas UMKM dan Wali Kota tolong yang dibina loksem-loksem itu diberikan edukasi supaya nanti berubah. Kan dia kan jualan itu kan harus meningkatkan kualitas juga dengan mengubah diri," tuturnya.
Tonton video Anies: New York Punya Pengelolaan PKL Terbaik di Trotoar:
(fdu/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini