Tak Cuma Agama, Sekolah Islam Thailand Ini Ajarkan Pluralisme-Nasionalisme

Laporan dari Thailand

Tak Cuma Agama, Sekolah Islam Thailand Ini Ajarkan Pluralisme-Nasionalisme

Audrey Santoso - detikNews
Rabu, 04 Sep 2019 21:33 WIB
Siswa Attarkiah Islamiah Institute menampilkan aksi pencak silat. (Audrey Santoso/detikcom)
Narathiwat - Sekolah Attarkiah Islamiah Institute di Provinsi Narathiwat menjadi salah satu sekolah Islam kebanggaan Kerajaan Thailand. Meski sekolah tersebut berbasis agama dan hanya menerima murid beragama Islam, pihak sekolah mengedepankan nilai-nilai multikultural dan pluralisme.

"Untuk mengembangkan pendidikan murid-murid, kita tidak mengenal agama. Tidak boleh agama menghalangi perkembangan pendidikan," kata Asisten Manager Sekolah Attarkiah Islamiah Institute Luzan Toyib di Triat Road, Bangnak Subdistrict, Muang District, Narathiwat, Thailand, Rabu (4/9/2019).

Luzan menjelaskan, porsi kegiatan belajar-mengajar di Attarkiah Islamiah Institute tak sepenuhnya soal agama. "Di sini kami mempunyai 273 guru dengan 4.000 murid. Di sini 80 persen pendidikan Islam, 20 persen universal," imbuh Luzan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Meski sekolah berada di daerah perbatasan Thailand dan Malaysia atau jauh dari Ibu Kota Bangkok, Luzan menuturkan pihaknya mendatangkan guru-guru dari luar negeri yang berlatar belakang beraneka agama untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak didiknya.

"Kita Islamic School. Tetapi guru-guru di sini tidak hanya orang Islam. Guru kami ada yang Kristen, Buddha. Tidak ada agama untuk pendidikan. Selain dari Thailand, guru-guru di sini datang dari Inggris, guru volunter dari Belanda, Filipina, Moroko," terang Luzan.

Tak hanya dituntut berbahasa Thailand dan Arab, Luzan menerangkan murid-muridnya diberi pelajaran bahasa Inggris, Melayu, dan Mandarin. Luzan menyebut sekolahnya tak hanya semata-mata mengajarkan pendidikan akademik, namun menanamkan sikap nasionalis kepada para murid.

Siswa juga menyanyikan lagu adat Batak berjudul Sik Sik SibatumanikamSiswa juga menyanyikan lagu adat Batak berjudul 'Sik Sik Sibatumanikam'. (Audrey Santoso/detikcom)




"Artinya mereka bisa lima bahasa. Untuk pendidikan, pemerintah memahami kami dengan sangat baik. Kami mengajar murid tidak hanya soal pelajaran, tapi apa yang kelak mereka bisa lakukan untuk Thailand," pungkas Luzan.

Luzan kemudian mengaku sekolahnya memiliki hubungan akrab dengan lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia dari tingkat SD dan perguruan tinggi. Attarkiah Islamiah Institute mengadakan kerja sama pertukaran pelajar di tingkat SD dan SMA.


Dengan universitas di Indonesia, lanjut Luzan, bentuk kerja sama adalah menyediakan slot mahasiswa Indonesia untuk kuliah kerja nyata (KKN) sebagai pengajar. "Kami memiliki banyak MoU dengan lembaga pendidikan di Jakarta, Bandung, Malang, Surabaya, Pekanbaru, Bogor," jelas Luzan.

Untuk menunjukkan keakrabannya dengan Indonesia, murid-murid Attarkiah Islamiah Institute mempertontonkan kemampuan pencak silat dan menyanyikan lagu adat Batak berjudul 'Sik Sik Sibatumanikam' dengan formasi paduan suara.
Halaman 2 dari 2
(aud/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads