Moeldoko soal Benny Wenda: Petualang Politik yang Kehilangan Pengaruh

Moeldoko soal Benny Wenda: Petualang Politik yang Kehilangan Pengaruh

Andhika Prasetia - detikNews
Rabu, 04 Sep 2019 18:52 WIB
Moeldoko (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko enggan mengomentari lebih jauh sosok tokoh separatis Papua, Benny Wenda. Moeldoko menganggap Benny sudah kehilangan pengaruhnya secara politik.

"Saya tidak mau mengomentari seorang petualang politik yang sudah kehilangan pengaruh," kata Moeldoko di gedung Bina Graha, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019).


Dia mengatakan, kalau dikomentari lebih lanjut, Benny bisa menjadi 'besar'. Padahal Benny dianggapnya sudah kehilangan pengaruh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seorang petualang politik yang sudah kehilangan pengaruh kalau dikomentari menjadi besar," imbuhnya.

Benny diduga memiliki keterlibatan dalam memicu kerusuhan di Papua beberapa waktu lalu. Polisi lalu mengidentifikasi jaringan dan pembicaraan yang dilakukan Benny.


Selain itu, pemerintah memastikan tak akan tinggal diam terkait dugaan keterlibatan tokoh separatis Papua, Benny Wenda, dalam memicu kerusuhan di Papua. Menko Polhukam Wiranto mengatakan pemerintah akan melakukan berbagai langkah agar bisa menangkap Benny.

"Ini kan bagian dari satu kondisi nyata yang kita hadapi. Tidak hanya Indonesia, negara-negara lain juga ada pihak-pihak tertentu yang suka ngerecokin, dan karena mereka bukan warga negara Indonesia dan juga sudah ada perlindungan suaka dari negara lain. Prosesnya kan nggak sesederhana itu. Kalau masuk ke Indonesia ya saya tangkap, kita tangkap. Tapi tentunya ini butuh suatu kegiatan diplomasi ya, ada hukum-hukum internasional yang kita lakukan. Tapi kita tidak diam ya," kata Wiranto di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (4/9).



Jawaban Benny Wenda soal Tudingan Dalang Kerusuhan Papua:

[Gambas:Video 20detik]

(dkp/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads