"Itu menunjukkan kita tidak punya kemampuan. Dari diksinya saja itu menunjukkan kita tidak mampu atasi persoalan ini. Dan menurut saya, itu tindakan sangat tidak tepat, seolah kita tidak mampu menangani persoalan yang ada," kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Untuk mengatasi persoalan Papua, Fadli menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menemui tokoh-tokoh yang ada di sana. Menurut politikus Gerindra itu, Jokowi harus bisa memenangkan hati masyarakat Papua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus bicara dengan tokoh adat di sana, ada tujuh wilayah adat, kemudian lintas agama dari berbagai organisasi harus bicara, duduk dan dengarkan dari hati ke hati, dengar apa yang mereka inginkan," imbuhnya.
Anggota Fraksi PDIP Andreas Hugo Pareira juga menilai pemerintah bisa mengatasi masalah Papua tanpa bantuan asing. Jika ada bantuan asing, Andreas menyebut itu tak lebih dari hubungan diplomasi.
"Ya menurut saya selama ini kita bisa kok menjaga kedaulatan kita. Tapi hubungan dari negara-negara sahabat untuk memberikan support, untuk menjaga kedaulatan, saya kira itu sah-sah saja. Kalaupun lebih, itu pada hubungan diplomasi," terang Andreas.
Diberitakan sebelumnya, Moeldoko mengaku bertemu dengan Asisten Sekretaris Negara untuk Biro Urusan Asia Timur dan Pasifik dari Amerika Serikat (AS), David R Stillwell. Moeldoko menyebut pertemuan itu tak secara spesifik membahas kondisi terbaru pascarusuh di Papua. Tapi dia berharap AS mendukung Indonesia terkait Papua.
"Tidak, tidak secara spesifik membahas hal itu (Papua). Tetapi yang sama-sama kita inginkan adalah kita juga ingin kepada Amerika untuk memberikan support atas kondisi yang terjadi di Papua. Beliau sangat support ya, tentang kedaulatan sangat support," tutur Moeldoko di kompleks Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (2/9).
Moeldoko berharap dukungan diberikan dalam bentuk diplomasi ataupun keamanan. Dia berharap kerja sama tersebut dapat berjalan dengan baik.
"Ya maksudnya, dari segala sisi, dari sisi diplomatik, dari sisi menjaga situasi bersama, karena kita sama-sama Amerika juga memiliki kegiatan di sana. Intinya bahwa Amerika memberikan kekuatan penuh," jelasnya.
Wiranto: Jika Sudah Kondusif, 5 September Internet Papua Dibuka
Halaman 2 dari 2