Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian menduga ada keterlibatan pihak asing dalam serangkaian peristiwa kerusuhan di Papua. Polri berkoordinasi dengan para stakeholder, khususnya Kementerian Luar Negeri (Kemlu), untuk menyikapi keterlibatan pihak asing tersebut.
"Ada, ada (keterlibatan pihak asing). Kita tahulah kelompok-kelompok ini ada hubungannya dengan network di internasional. Jadi kita harus menanganinya memang di dalam negeri maupun di luar negeri. Kerja sama kita dengan Ibu Menlu dan jaringan intelijen," kata Tito seusai acara HUT Polwan ke-71 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (1/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah dilaksanakan profiling (identifikasi) terhadap kelompok tersebut. Dan yang terlibat langsung dalam kerusuhan sudah ditangkap dan gakkum (penegakan hukum)," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Senin (2/9).
Sedangkan harapan meminta dukungan dari AS terkait Papua disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko usai bertemu dengan Asisten Sekretaris Negara untuk Biro Urusan Asia Timur dan Pasifik dari Amerika Serikat (AS), David R Stillwell. Moeldoko berharap dukungan diberikan dalam bentuk diplomasi ataupun keamanan. Dia berharap kerja sama tersebut dapat berjalan dengan baik.
"Ya maksudnya, dari segala sisi, dari sisi diplomatik, dari sisi menjaga situasi bersama, karena kita sama-sama Amerika juga memiliki kegiatan di sana. Intinya bahwa Amerika memberikan kekuatan penuh," ujar Moeldoko di kantornya, Senin (2/9).
Meski demikian, Moeldoko membenarkan ada keterlibatan kelompok asing terkait serangkaian kerusuhan di Papua. Moeldoko menyebut salah satu pelaku adalah tokoh separatis Papua Benny Wenda.
"Ya jelas Benny Wenda, dia memobilisasi people mass. Memobilisasi informasi yang miss, nggak benar. Dia lakukan, di Australia-lah, di Inggris-lah," kata Moeldoko.
Membaca Campur Tangan Asing dalam Polemik Papua:
(dkp/azr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini