JK: Politikus Kita Harus Belajar dari Buya Hamka agar Halus Bahasanya

JK: Politikus Kita Harus Belajar dari Buya Hamka agar Halus Bahasanya

Jeka Kampai - detikNews
Selasa, 03 Sep 2019 17:26 WIB
Wapres Jusuf Kalla (Jeka Kampai/detikcom)
Padang - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memuji karakter Abdul Malik Karim Amrullah atau yang dikenal Buya Hamka sebagai seorang tokoh bangsa. JK pun menyarankan agar semua politikus di Indonesia belajar dari ulama besar asal Ranah Minang itu supaya punya tata bahasa yang halus dan sopan.

"Politikus kita harus belajar juga dari Buya Hamka supaya bisa halus bahasanya," kata Wapres JK saat meresmikan Rumah Susun dan Ruang Kelas baru Pesantren Modern Terpadu (PMT) Prof DR Hamka II di kawasan By Pass Padang, Selasa (3/9/2019).


Kehalusan bahasa itu terlihat dari karya-karya yang ditinggalkan Buya Hamka. Novel-novel buatan Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) pertama itu punya penuturan bahasa yang halus, sehingga membuat pembaca terhanyut di dalamnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa novel karya Buya Hamka yang terkenal di antaranya 'Di Bawah Lindungan Ka'bah' dan 'Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck'.



Buya HamkaBuya Hamka (Edi Wahyono/detikcom)

Menurut JK, karakter Buya Hamka sangat sulit ditemukan. Selain kuat dengan keilmuan di bidang agama, Hamka punya kemampuan di bidang seni yang tinggi karena juga dikenal sebagai seorang sastrawan.


"Tak ada ulama yang selengkap Buya Hamka. Dia ahli agama, sastrawan, juga pemikir," katanya.

Ia meminta generasi muda menjadikan Buya Hamka sebagai figur idola dan panutan, di mana seorang yang sederhana dari negeri Minangkabau menjadi orang yang dipandang oleh dunia karena ilmu dan karyanya.
Halaman 2 dari 2
(jbr/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads