"Ekspektasi publik ini kan tinggi ya, maka itu harus dijawab dengan kinerja yang baik dan akuntabel. KPK harus bisa memberi harapan kepada masyarakat dan jika nanti terpilih sebagai Pimpinan KPK maka kita harus bisa memberikan kejelasan, harus bisa memandu jalannya pemberantasan korupsi. Tentu tidak dengan kegaduhan tentu tidak dengan keriuhan," kata Luthfi, Selasa (3/9/2019).
Untuk itu, kata Luthfi, dia ingin nantinya KPK bisa menyeimbangkan kerja penindakan dan pencegahan. Menurutnya, pencegahan korupsi penting agar ada perubahan prilaku.
"Kita tetap menyeimbangkan kerja penindakan, kerja pencegahan, jadi ke depan mungkin porsinya pencegahan ini penting untuk membangun sebuah sistem agar ada perubahan prilaku. Ini kan bicara penegakan hukum, semua prosedur hukum harus dilalui, law enforcement itu kan harus memahami prinsip-prinsip hak asasi, memikirkan tentang aspek sosial apakah ini membikin masyarakat terporsir habis, masyarakat hanya ribut pada masalah yang tidak berkontribusi bagi pencegahan itu sendiri," ujarnya.
Luthfi juga bicara tentang indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia yang pada 2018 berada di angka 38 atau hanya naik satu angka dari tahun sebelumnya. Dia mengaku tak ingin buru-buru hanya untuk mengejar angka pada IPK namun lebih menekankan perubahan sistem hingga pemberantasan korupsi berdampak lebih panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini