Koalisi Masyarakat Sipil Minta Jokowi Evaluasi Seleksi Capim KPK

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Jokowi Evaluasi Seleksi Capim KPK

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Minggu, 01 Sep 2019 08:42 WIB
Koalisi Masyarakat Sipil Minta Jokowi Evaluasi Seleksi Capim KPK (Foto: Lisye/detikcom)
Jakarta - Koalisi masyarakat sipil membawa spanduk bertuliskan 'Jokowi Harus Berani' di car free day (CFD) Thamrin-Sudirman. Mereka menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengevaluasi 20 nama calon pimpinan (Capim) KPK karena dugaan cacat kode etik dan integritas.

Pantauan di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (1/9/2019) sejumlah warga yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi membentangkan tulisan 'Jokowi Harus Berani'. Ada pula spanduk bertuliskan 'Jokowi Harus Pilih Capim KPK yang Bebas Cacat Etik' hingga 'Jokowi Jangan Lemahkan KPK'.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koalisi Masyarakat Sipil tersebut terdiri dari Transparency Internasional Indonesia, ICW, KontraS, LBH Jakarta, YLBHI. Aksi tersebut sebagai simbolisasi agar Presiden Jokowi mendorong panitia seleksi (Pansel) Capim KPK untuk memilih kandidat yang bersih dan berani menuntaskan kasus korupsi.

"Ini simbolik aja supaya Pak Presiden berani mengambil sikap untuk menentukan capim KPK yang benar-benar qualified kemudian berani dan bersih dan kita pengen pimpinan KPK ke depannya lebih baik dan berani menuntuaskan kasus-kasus korupsi yang besar," ujar salah seorang perwakilan Koalisi Masyarakat Antikorupsi, Agus Sarwono



Agus yang juga peneliti Transparency International Indonesian mengatakan di antara 20 nama capim KPK yang mengikuti tes wawancara dan uji publik, beberapa yang memiliki catatan dan bermasalah. Dia juga berharap KPK ke depannya lebih baik.

"Kita tahu persis bahwa dari 20 orang (Capim KPK) ini masih ada banyak masalah dan secara prinsip bahwa kita pengen KPK ke depan jauh lebih sempurna dari yang sekarang ini," lanjut Agus.



Lebih lanjut, Agus berharap agar Presiden Jokowi mengevaluasi capim KPK yang memiliki masalah pada integritas dan melanggar kode etik. Agus menambahkan aksi dilakukan di CFD untuk mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap seleksi capim KPK.

"Kita kepengennya sih Jokowi berani ngambil sikap soal mencoret calon pimpinan KPK yang bermasalah dari sisi integritas, melanggar kode etik dan seterusnya. Makanya kita melibatkan banyak orang di CFD ini tujuannya untuk kita suarakan ke publik 'Ayo dong sama-sama perhatian terhadap kondisi KPK sekarang'. Supaya publik melihat proses seleksi capim KPK sekarang," kata dia.


Seleksi Capim KPK Usai, Pekan Depan 10 Nama Diserahkan ke Jokowi:

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(lir/ibh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads