"Saya hentikan hari ini semua. Kita kan hanya supporting aja," ujar Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bakri kepada wartawan, Sabtu (31/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tenda dibongkar, semuanya fasilitas akan kita pelan-pelan kecilkan. Tenda sudah kita gulung semua. (Pengungsi tersisa) sekitar 300-400 orang dan semuanya bujangan, yang keluarga sudah kita selamatin, yang sendiri-sendiri ini bisa nekat," jelasnya.
Taufan mengatakan pihak UNHCR akan memberikan penyuluhan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, terhadap pencari suaka. UNHCR memberikan bantuan dana untuk mencari tempat tinggal secara mandiri.
"Jadi di Tebet itu di sana ada CSR yang mau memberikan, dilihat orangnya baru dikasih, face to face-lah, dikasih bantuanlah mereka di sana. Itu kayak sekolahan Sudan," jelasnya.
Dia mendapat informasi nominal bantuan yang didapat para pencari suaka sebesar Rp 1 juta. Bantuan tersebut diberikan untuk mencari sewa kontrakan atau kos-kosan.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI akan mengirim nota keberatan kepada UNHCR soal pencari suaka. Taufan menyebut dia tidak akan mengusir secara paksa pencari suaka sampai Sabtu (31/8) tengah malam. Namun harus ada kerja sama dari UNHCR untuk segera mencari jalan keluar.
"Ya kita harap begitu (keluar besok). Dengan mereka memberi pemahaman. Masa kita usir, itu kan manusia juga," kata Taufan, Jumat (30/8).
Taufan menyebut tidak ada lagi tawar-menawar soal pengungsian untuk pencari suaka. "Ya kita harus tegas kepada mereka, nggak bisa (tetap di Kalideres), ini sudah lama," ucap Taufan.
Halaman 2 dari 2