"Puncak acara diisi oleh hiburan musik dangdut angklung oleh musisi dari Saung Angklung Udjo yang menampilkan lagu-lagu dangdut Indonesia dan lagu-lagu Kolombia. Para pengunjung merasa sangat terhibur dan akhirnya ikut berjoget dangdut bersama dan tak henti-hentinya mereka meminta tambahan perpanjangan musik dan lagu," kata Duta Besar RI untuk Kolombia Priyo Iswanto dalam keterangannya, Sabtu (31/8/2019).
Festival itu digelar pada Sabtu (24/8) lalu di Wisma Duta, Bogota Kolombia. Acara ini juga dimeriahkan dengan perlombaan permainan tradisional seperti gasing bambu dan lari karung. Permainan itu ramai diikuti karena juga sering dimainkan di Kolombia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Dok. KBRI Bogota |
Selain memperingati HUT RI ke-74, festival ini sekaligus memperingati 10 tahun diakuinya batik oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non bendawi. Sejumlah stan khusus disediakan untuk menampilkan pakaian batik hasil rancangan desainer Kolombia, termasuk yang dikenakan Miss World Colombia pada acara resepsi diplomatik 20 Agustus lalu.
Festival juga menyediakan pojok khusus untuk foto-foto dengan mengenakan pakaian adat Indonesia dengan latar belakang pemandangan khas Bali.
Ada juga aksi penggalangan dana yang dilakukan dalam festival ini untuk membantu Yayasan Amanecer yang dikelola oleh masyarakat Subud (Susila Budi Darma) Kolombia untuk membantu lebih dari 300 anak terlantar di tiga kota yaitu Quindio, Bogota, dan Cucuta. Uang senilai 3.500 peso atau setara USD 1.200 berhasil dikumpulkan lewat kegiatan tersebut.
"Penggalangan dana ini merupakan bentuk kepedulian Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bogota terhadap masalah sosial yang ada di sekitar," pungkas Priyo. (abw/haf)












































Foto: Dok. KBRI Bogota