Bertemu Bakomubin, Kepala BNPB Minta Ulama Berperan Cegah Bencana

Bertemu Bakomubin, Kepala BNPB Minta Ulama Berperan Cegah Bencana

Yulida Medistiara - detikNews
Jumat, 30 Agu 2019 20:14 WIB
Foto: Kepala BNPB Doni Monardo bertemu dengan pengurus Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia (Yulida Medistiara/detikcom)
Jakarta - Kepala BNPB Doni Monardo bertemu dengan pengurus Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia (Bakomubin). Doni meminta ulama dan mubalig turut berperan untuk menyebarkan pencegahan dan penanggulangan bencana.

"Saya dalam beberapa kesempatan ingin sengaja mengajak kita semua untuk bisa menjaga keseimbangan itu, sebagai umat Islam, sebagai hamba Allah kita memiliki tanggung jawab moral. Kita nggak boleh memikirkan apa yang dapat kita lakukan untuk diri kita sekarang, tapi kita senantiasa agar perbuatan kita hari ini bisa melindungi generasi yang akan datang," kata Doni, di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2019).

Hal tersebut disampaikannya dalam acara pra-silaknas PP Bakomubin, yang bertajuk pencegahan dan penanggulangan bencana sebuah pengabdian. Acara tersebut turut dihadiri Ketum PP Bakomubin Ali Mochtar Ngabalin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan agar pembangunan harus berorientasi kepada pengurangan risiko bencana. Oleh karenanya, pembangunan tidak dilakukan di tempat yang pernah terjadi bencana, misalnya di lokasi yang merupakan patahan lempeng.

"Pesan yang pertama adalah pembangunan harus berorientasi kepada pengurangan risiko bencana. Artinya apa? Jangan bangun di tempat-tempat yang sudah diketahui ada patahan lempeng, ya jangalah membangun, pembangunan di atas patahan lempeng," kata Doni.

Dia berharap agar para ulama dan mubalig yang hadir pada acara itu turut menyampaikan ke masyarakat untuk tidak membangun di daerah rawan bencana. Dia menilai ulama juga berperan untuk mencegah dan menanggulangi bencana.

"Contoh Palu, sudah tahu seperti itu ya? Mohon maaf nih, Pak Haji, geser tuh bangunan-bangunan yang udah jelas di patahan. Termasuk juga yang di daerah likuifaksi. Jangan lagi ada penduduk yang diizinkan untuk menempati tempat itu," kata Doni.

Dia mengatakan bencana alam memiliki siklus yang berulang. Akan tetapi tidak bisa diprediksi kapan terjadinya bencana, oleh karenanya dia berharap para mubalig berperan untuk menyosialisasikan hal tersebut.

"Pada periode itu pun terjadi sebuah peristiwa artinya apa jadi kejadian ini telah berulang kali kita nggak pernah tahu kapan akan. Kalau kita lihat siklusnya kapan saja bisa terjadi. Apa yang kita lakukan sekali lagi peran mubalig adalah yang utama untuk menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat, karena kita nggak tahu lagi kapan akan terjadinya bencana," sambungnya.



Selain itu dia meminta para ulama juga menyampaikan pesan untuk menjaga lingkungan seperti tidak lagi menggunakan botol plastik serta menyampaikan ke masyarakat bahaya merkuri dan tambang illegal.

"Peran mubalig dan ulama sangat penting. Tanpa adanya ulama, tidak cukup pemerintah untuk mengurusi hal seperti ini. Saya sekarang tidak menggunakan air minum kemasan yang sekali pakai tapi sekarang pakai tumbler. Termasuk kemasan plastik saya berharap Bakomukbin bisa memberikan inspirasi kepada anak muda," sambungnya.


Sementara itu, Ngabalin mengatakan para ulama memiliki tugas untuk mencerdaskan termasuk mengenai tanggap bencana. Dia berharap peran ulama di daerah juga bisa mengedukasi masyarakat untuk turut melestarikan lingkungan.

"Seperti bencana ini kan ada dua hal. Hal pertama mubalig itu punya tanggung jawab menjalankan perintah rasul tentang kewajiban menanam, rusak hutan kita, rusak gunung kita karena banyak di antara kita tidak membiasakan diri menanam," kata Ngabalin.

Ngabalin mengatakan Bakomubin memiliki badan otonomi regu gerak cepat, yang mana mubalig hadir di setiap bencana. Para mubalig juga bertugas pascabencana terkait dengan pemulihan dan trauma healing.

"Pendekatannya adalah pendekatan spiritual menyampaikan pesan agama," ujarnya.
Halaman 2 dari 2
(yld/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads