Status Kepala Suku Dipertanyakan Lukas Enembe, Lenis Kogoya Buka Suara

Status Kepala Suku Dipertanyakan Lukas Enembe, Lenis Kogoya Buka Suara

Andhika Prasetia - detikNews
Jumat, 30 Agu 2019 16:27 WIB
Lenis Kogoya (Foto: Screenshoot 20detik)
Jakarta - Gubernur Papua Lukas Enembe mempertanyakan kapasitas Lenis Kogoya yang berbicara soal kerusuhan di Papua Barat dengan mengatasnamakan Ketua Lembaga Masyarakat Adat Provinsi Papua. Lenis buka suara atas pernyataan Lukas itu.

"Kalau Pak Lukas mengatakan bukan mewakili Papua, saya ini diangkat mulai dari turunan. Saya keturunan, artinya panglima perang, itu turunan bapak. Sampai dimusyawarahkan di Wamena sampai tingkat provinsi. Terus diangkat lagi yang disaksikan Kapolda Papua, Panglima, dan Gubernur. Terus dari Kemenkumham sudah sah saya diangkat," ujar Lenis di kantornya, Jalan Veteran III, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2019).


Lenis, yang juga menjabat Stafsus Presiden, mengatakan ia sudah diakui sebagai kepala suku. Lenis balik mempertanyakan Lukas atas klaimnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sekarang ini terkait kasus rasisme di Surabaya, atau referendum, atau dia kejar Lenis. Yang mana persoalannya yang Pak Lukas kejar? Kalau dia menyangkal saya, kenapa dulu dia tidak menyangkal saya? Berarti ini kan penipuan. Saya ini kepala suku, dan dia tahu di Papua. Dan dia pura-pura tidak tahu," ujar Lenis.



Sebelumnya, Lukas mempertanyakan status Lenis sebagai kepala suku terkait kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Lukas menyebut Lenis tidak mewakili suku tertentu.

"Dia kepala suku apa, mewakili apa? Tidak ada," ujar Lukas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (26/8).


Yunus Wonda, selaku Ketua DPR Papua, turut hadir bersama Lukas. Yunus menyebut Lenis tidak paham kondisi di Papua.

"Pak Lenis itu tidak mengerti kondisi real Papua. Jadi dia bicara bukan mewakili posisi sebagai rakyat Papua, tidak," kata Yunus.
Halaman 2 dari 2
(dkp/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads