Pengacara Wiranto, Adi Warman, menepis tudingan bahwa dia membawa surat organisasi advokat ke hakim mediator. Menurut Adi, hakim mediator Nelson J Marbun yang membacakan surat organisasi advokat terkait pengacara Kivlan, Tonin Tachta.
"Jadi dalam proses mediasi, Pak Nelson memberitahu menerima surat dari majelis hakim tentang adanya pemberhentian sementara Tonin Tachta dari organisasi profesinya. Surat bukan dari saya, itu yang ngomong hakim mediator," kata Adi Warman saat dimintai konfirmasi, Kamis (29/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hakim bilang bagaimana tanggapan dari kuasa hukum tergugat? Tanggapan saya, saya bilang kita keberatan. Karena sesuai hukum acara sebaiknya dalam status ini (skorsing pengacara) tidak ikut, kan masih ada pengacara lain, kan timnya banyak. Tapi kuasa hukum penggugat dengan suara keras (bilang) dilanjut saja mediasi. Akhirnya mediasi dilanjut," sambung Adi.
Adi menjelaskan, surat yang dibacakan hakim mediator berasal dari DPP Kongres Advokat Indonesia. Dalam surat putusan pada 19 Juli 2019, disebutkan Tonin Tachta, dinyatakan diskors.
"Dan tidak diperkenankan menjalankan tugas profesi sebagai advokat, baik di dalam dan luar persidangan, selama 2 tahun terhitung tanggal putusan ini, tanggal 19 Juli. Tadi hakim membacakan," sebut Adi.
Setelah gaduh soal surat organisasi advokat, tensi tinggi terjadi saat hakim menanyakan prinsipal penggugat dan tergugat yakni Kivlan Zen dan Wiranto.
Adi mengatakan pengacara penggugat menyebut Kivlan Zen tidak dapat hadir karena berada dalam tahanan. Sedangkan Wiranto tidak bisa hadir dalam mediasi karena sedang berada di DPR
"Prinsipnya dari klien kami (Wiranto), kita sudah komunikasi dengan prinsipal, lanjut saja ikut proses hukum," katanya.
Tensi di ruang mediasi disebut Adi Warman meninggi. Di sini terjadi 'insiden' kursi terjatuh.
"Staf saya berdiri kursi jatuh, karena ruangan kecil. Kursi jatuh didramatisir mereka seakan-akan banting kursi. Saya bilang Demi Allah tidak ada itu (banting kursi)," tegas Adi. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini