.webp)
"Tujuh saksi diperiksa, anaknya dua, ponakannya dua, tetangga terus yang terakhir beliau yang sebelum masuk rumah lagi yang jual rokok itu. Kita coba untuk mengkonstruksikan," kata Kapolres Cilegon AKBP Rizki Agung Prakoso kepada wartawan, Kamis (29/8/2019).
Rizki mengatakan pihaknya butuh waktu untuk menggali motif tewasnya korban. Polisi masih belum bisa menyimpulkan apakah tewasnya Ratna karena bunuh diri atau dibunuh.
Untuk menggali kemungkinan penyebab tewasnya korban, Polres Cilegon pun menggandeng Ditkrimum Polda Banten guna mempercepat proses penyidikan.
"Masih butuh waktu kita masih memeriksa saksi-saksi, menggali latar belakang. Kita juga bekerja sama dengan Krimum Polda untuk menganalisis beberapa model komunikasi dari saksi-saksi," ujarnya.
Polisi saat ini sudah menyita beberapa barang bukti di sekitar lokasi. Barang bukti tersebut berupa pisau yang ditemukan di dekat tubuh korban dan baju milik korban.
"Kita coba menggali aja kemungkinan-kemungkinan yang ada baru nanti kita simpulkan," kata Rizki.
Sebelumnya, Ratna ditemukan terkapar bersimbah darah oleh anaknya sendiri pada Selasa (27/8) sekitar pukul 09.15 WIB. Jenazah korban langsung dibawa ke RS Drajat Prawiranegara, Serang, untuk keperluan autopsi guna mengetahui penyebab kematiannya.
Halaman 2 dari 2
