"Buktinya apa kalau Sriwijaya itu bajak laut? Nah, itu perlu dibuktikan. Kan dia bilang gitu. Itu maksudnya, dia menyebut Sriwijaya itu nama bajak laut gitu? Itu yang perlu ditanyakan langsung ke orangnya," kata Retno Purwati saat dihubungi detikcom, Kamis (29/8/2019).
Dia juga meluruskan beberapa versi sejarah yang menyebut Kerajaan Sriwijaya pernah merekrut bajak laut. Menurutnya, hal tersebut sifatnya masih interpretatif meskipun kerap dikutip di banyak jurnal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia lantas menganalogikan cara Sriwijaya merekrut bajak laut itu seperti pengembang perumahan yang merekrut para preman. Preman bisa diajak kerjasama untuk mengamankan perumahan.
"Begini saja, nggak usah jauh-jauh. Di perumahan saya, tadinya nggak aman, tapi setelah para preman ikut direkrut, perumahan saja jadi aman. Begitu saja analoginya," ujarnya.
Sebelumnya, dalam sebuah video berdurasi 15 menit, Ridwan Saidi menyebut Kerajaan Sriwijaya itu fiktif. Selain itu, dia menyebut Sriwijaya bajak laut. Jawaban itu dia sampaikan dalam wawancaranya dengan Vasco Ruseimy.
"Sriwijaya ini kan kerajaan fiktif. Itu kan bajak laut yang berpangkalan di Koromandel," ujarnya.
"Tapi kan ada bukti-bukti sejarahnya?" tanya Vasco.
"Tidak ada. Semuanya dongeng. Nggak ada jejaknya. Jadi kirim pasukan Palembang. Bukan Sriwijaya. Itu waktu sudah kesultanan Palembang. Digebahlah Patih Terengganu ini," jawab Saidi tegas.
Simak Video "Kerajaan Sriwijaya Disebut Fiktif, Pemkot Palembang Kecewa"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini