Megawati mengikuti agenda ramah-tamah dengan sejumlah mantan pemimpin dunia sebelum pembukaan DMZ Internasional Forum on the Peace Economy di Seoul, Korea Selatan, Kamis (29/8/2019). Megawati menyapa dan menyalami mereka-mereka yang hadir.
Megawati kemudian tampak berbincang santai bersama mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroder, mantan PM Jepang Yukio Hatoyama, Presiden pertama Mongolia Punsalmaagiin Ochirbat, serta beberapa tokoh penting lainnya dari Rusia, AS, dan Norwegia. Mereka merupakan para pembicara di Forum DMZ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya Kepala National Research Council for Economics, Humanities and Social Sciences NRC, Korsel, Seong Kyoung Ryung yang bertanya kabar pemerintah Indonesia yang akan memindahkan ibu kota negara. Megawati pun memberi penjelasan.
"Ini langkah pertama setelah mungkin lebih dari lima tahun untuk membicarakan hal ini sebelum akhirnya diputuskan," kata Megawati yang duduk di antara mantan PM Jepang Yukio Hatoyama dan mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroder.
Seong Kyoung Ryung yang merupakan ketua panitia DMZ Internasional Forum on the Peace Economy pun bertanya lebih jauh. Dia menanyakan apakah karena Pulau Jawa akan tenggelam makanya pemerintah memindahkan ibu kota?
"Oh tentu saja tidak," sahut Megawati seraya tertawa karena pertanyaan itu. Seong dan pembicara lainnya ikut-ikutan tertawa bersama mendengar jawaban Megawati.
"Jakarta sebagai ibu kota negara sekarang crowded dan sehingga diputuskan untuk memindahkan ke Kalimantan Timur. Sepertinya butuh lima tahun untuk pindah ke Kalimantan Timur. Pemindahan itu tidaklah mudah," ujar Megawati.
Seong pun menjelaskan Korea Selatan juga sebenarnya memindahkan pusat pemerintahan sekitar tujuh tahun lalu. Menurutnya Indonesia juga bisa belajar dari negaranya.
"Bila diperlukan, Pemerintah Indonesia bisa belajar dari pengalaman Korea Selatan," ujar Seoung.
Usai para tokoh beramah tamah, acara dimulai dengan sambutan Perdana Menteri Korea Selatan Lee Nak-yon, dilanjutkan Megawati menjadi pembicara pertama yang menyampaikan pandangannya di forum itu.
DMZ Internasional Forum on the Peace Economy diselenggarakan The Korean Institute for International Economy Policy (KIEP) dan National Research Council for Economics, Humanities, and Social Sciences (NRC). Tema yang diusung adalah 'Ekonomi damai dan kesejahteraan di Semenanjung Korea dan sekitarnya'.
Halaman 2 dari 3