Berdasarkan data dari AirVisual, Kamis (29/8/2019), pukul 06.00 WIB, Air Quality Index (AQI) Jakarta berada di 158 alias masuk kategori tidak sehat. Namun tingkat polusi ini tidak tetap dan dapat berubah sewaktu-waktu.
Air Quality Index (AQI) merupakan indeks yang digunakan AirVisual untuk menggambarkan tingkat polusi udara di suatu daerah. AQI dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, yaitu PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data AirVisual, kandungan PM 2,5 di Jakarta berada di angka 70 Β΅g/mΒ³. Data itu diperoleh dari alat pemantau udara AirVisual yang ada di Kedutaan Amerika Serikat, Pegadungan, Kemayoran, Pejanten Barat, Rawamangun, dan Mangga Dua.
Sebagian wilayah Jakarta diketahui diguyur hujan kemarin malam. Berdasarkan informasi, ada dua daerah yang diguyur hujan yakni Kebon Jeruk dan Cideng.
Untuk diketahui, AQI mempunyai rentang nilai antara 0-500. Makin tinggi nilai AQI, artinya makin tinggi tingkat polusi udara di wilayah tersebut.
Skor 0-5 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti moderat, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat, 201-300 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti berbahaya.
KLHK Pertanyakan Metode Pengukuran Udara Versi AirVisual:
(zak/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini