"Menurut saya, yang sekarang kurang transparan, dia harus bersikap jujur dong menyampaikan kriteria apa sampai orang yang lolos, kriterianya apa sampai orang ini nggak lolos," kata Samad di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019).
Menurut Samad, Pansel belum menjelaskan langsung ke publik. Dia lantas membandingkan kinerja pansel saat ini dengan pansel semasa dirinya mencalonkan diri sebagai pimpinan KPK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu zaman saya itu jelas semua, jadi orang nggak bisa menduga-duga karena dijelaskan. Misalnya si A lulus karena nilai ini kan transparan, tapi kalau cuma bilang A sampai Z lolos B ke bawah nggak, apa buktinya," kata Samad.
Sementara itu, mantan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas juga mengkritik kinerja Pansel Capim KPK dalam menentukan 20 capim yang lolos. Busyro mengatakan pansel belum mengakomodasi usulan dari publik.
"Belum akomodatif, belum menghargai," kata Busyro.
Busyro menyebut pansel belum memiliki komitmen untuk memilih orang yang tepat buat mengisi pimpinan KPK. Karena itu, dia sangat meragukan kinerja Pansel Capim KPK saat ini.
"Ini menunjukkan pansel KPK itu komitmennya pada tanggung jawab untuk memilih 10 pimpinan KPK itu yang diajukan ke DPR itu masih banyak yang meragukan. Kami berada dalam posisi yang meragukan," sebut Busyro. (ibh/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini