Pesut Mahakam memiliki nama Latin Orcaella brevirostris. Mengutip laman resmi World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, pesut Mahakam merupakan satu-satunya lumba-lumba air tawar yang dimiliki Indonesia. Habitatnya ditemukan di wilayah perairan Sungai Mahakam. Untuk diketahui, di negara lain juga ada beberapa jenis pesut lainnya, seperti Orcaella fluminalister yang ada di perairan Burma dan Orcaella heinsohni yang ada di perairan Australia dan Papua Nugini.
Habitat pesut Mahakam sebagian besar berada di Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Inilah yang menjadi salah satu kekhasan Kabupaten Kutai Kartanegara, calon ibu kota baru RI itu.
Dikutip dari tulisan berjudul 'Kemunculan dan Tingkah Laku Pesut sebagai Mamalia Terancam Langka' karya Regi Fuji dan Dharmadi, pesut Mahakam disebut punya ciri-ciri fisik berupa warna kulit keabu-abuan dan pucat, bentuk kepala membulat dan tidak terdapat moncong panjang, serta sirip punggung kecil berbentuk segitiga dan agak membulat di ujungnya. Makanannya adalah ikan-ikan kecil.
![]() |
Sebagaimana jenis lumba-lumba pada umumnya, pesut Mahakam kerap menyemburkan air melalui lubang udaranya. Selain itu. saat berenang, pesut Mahakam lebih sering memperlihatkan bagian punggung dan ekor.
Namun sayang, kini kemunculan pesut Mahakam makin jarang. Hal ini disebabkan status keberadaan hewan ini semakin kritis. Menurut data WWF, saat ini keberadaan pesut Mahakam terancam punah karena terjadi penurunan kualitas habitat akibat aktivitas manusia.
Sementara itu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Keanekaragaman Hayati dan Ekosistemnya serta PP Nomor 7 Tahun 1999, pesut Mahakam merupakan jenis satwa dilindungi.
![]() |
Aturan perlindungan terhadap hewan ini juga datang dari Badan Konservasi Internasional IUCN (International United of Conservation Nature and Natural Resources). IUCN telah menetapkan pesut Mahakam masuk kategori satwa kritis dan terancam punah (critically endangered species).
Tonton Video Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Farhat Abbas: Paling Tepat di Papua:
(rdp/dnu)