Sebagian orang pun bertanya, kenapa dua sahabat utama lainnya -- Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib -- tak dimakamkan di samping Rasulullah? Padahal keempatnya merupakan Khulafa al-Rasyidin, para khalifah (pemimpin) selepas wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Dijelaskan Ustaz Burhan Ali, pembimbing ibadah haji khusus Maktour, dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa ketika Khalifah Abu Bakar dan Khalifah Umar meninggal dunia, mereka berpesan agar dikumpulkan dengan sahabat sebelumnya yaitu Rasulullah SAW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Hal ini dilakukan Usman supaya orang-orang tidak beranggapan bahwa setiap khalifah harus dimakamkan di samping Rasulullah SAW," ujarnya saat berbincang dengan media di Madinah.
Jika Usman dimakamkan di Baqi, pemakaman umum yang lokasinya berada di samping masjid Nabawi maka khalifah keempat, Ali bin Abi Thalib dimakamkan di Kufah.
Setelah kemudian Khalifah Usman dimakamkan di Baqi, pada saat dahulu hampir semua pemakaman yang ada di Baqi itu dibangun prasasti atau seperti tugu untuk mengenang mereka. Ada yang berbentuk kubah seperti masjid kecil dan lainnya.
![]() |
"Akan tetapi di era kerajaan Arab modern kemudian dihilangkan dan diganti dengan batu sebagai nisan. Karena untuk menjaga agar orang-orang yang datang ke situ tidak mengkultuskan atau membesar-besarkan orang-orang yang sudah meninggal di Baqi," kata ustaz Burhan.
Lantas, bagaimana kebiasaan orang Arab dalam berziarah? Termasuk bagaimana mereka mengenali lokasi makam keluarga jika tak ada nisan sebagai penanda?
"Mereka (orang Arab-red.) cukup mendoakan dari jauh, tidak harus datang ke pemakaman. Tapi ketika mereka datang pun mereka sudah mengetahui lokasinya, karena memang sudah diberitahukan oleh keluarga sebelumnya. Jadi tidak ada yang tahu kecuali dari keluarga terdekat saja," tutupnya.
Baqi, Peristirahatan Terakhir Keluarga Nabi hingga Jemaah Haji RI:
(ash/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini