"Kita meminta kepada pemerintah, ada hal yang sangat penting ditangani oleh seluruh kekuatan yang ada, yaitu Papua. Coba lihat videonya itu sangat mengkhawatirkan. Soal ibu kota kan bisa ditunda," kata Zulkifli.
Pernyataan itu disampaikan Zulkifli di sela pembekalan anggota DPRD provinsi dan kabupaten se-Sulsel, Sulbar, dan Sulteng periode 2019-2024 di Grand Convention Mandai, Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (24/08/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: BPIP: Masalah Papua Diperparah Pihak Luar |
Zulkifli menilai permasalahan terkait Papua ini sangat kompleks. Karena itu, menurut dia, tidak pantas masyarakat ribut-ribut pemindahan ibu kota, sedangkan masalah di Papua belum tuntas.
"Kan tidak elok kita menghadapi masalah berat, multi dimensi ini, malah kita ribut masalah pemindahan ibu kota. Itu kan bisa besok-besok. Sekarang kita minta pemerintah fokus dulu ke masalah Papua," ujarnya.
Zulkifli menegaskan momentum Pilpres 2019 telah usai. Dia mengajak semua elemen bersatu menyelesaikan persoalan bangsa.
"Saya kira dampak pilkada dan pilpres ini telah membelah kita. Pilpres inikan sudah selesai, saatnya kita kembali bersatu. Jika tidak, dampaknya akan luar biasa seperti ini," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Zulkfili juga menyinggung soal pilkada Maros yang akan dihelat pada 2020. Ia berharap Maros masih akan terus dipimpin oleh kader PAN yang saat ini mengusung nama mantan Ketua DPRD Maros, Chadir Syam, sebagai calon bupati periode selanjutnya.
"Calon Bupati Maros ya, kalau b upati sekarang Pak Hatta setuju berarti sudah aman. Lanjutkan tongkat estafet Bupati Maros. Kita doakan Pak Chaidir Syam," pungkasnya.
Saran Kemendagri, Jangan Ada Pilkada di Ibu Kota Baru:
(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini