"Nggak adalah (pengistimewaan). Pansel mencoba memilih dengan integritas tinggi dan kita akan tanggung jawab kepada presiden dan pada publik," ucap anggota Pansel Capim KPK Hendardi di Kemensetneg, Jumat (23/8/2019).
"Kita nggak main-main. Kita tahu ini bukan kerjaan yang main-main ya," imbuh Hendardi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendardi memastikan tidak ada kuota atau jatah-jatahan dalam seleksi capim KPK. Dia pun mempersilakan publik untuk menilai.
"Kami nggak ada kuota polisi harus begini, jaksa harus begini. Buktinya, dulu dibilang kita paling banyak terima polisi, padahal yang paling banyak daftar (dari) KPK," ucap Hendardi.
Sebelumnya, pansel mengumumkan 20 nama yang lolos tes profile assessment. Berdasarkan latar belakang profesi, yang lolos di antaranya akademis atau dosen 3 orang, advokat 1 orang, jaksa 3 orang, pensiunan jaksa 1 orang, hakim 1 orang, anggota Polri 4 orang, auditor 1 orang, komisioner dan pegawai KPK 2 orang, PNS 2 orang, karyawan BUMN 1 orang, dan 1 orang penasihat menteri.
Tonton Video Menjawab Kritik ICW soal Seleksi Capim KPK:
(dhn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini