Perihal Swastika, Simbol Keramat India Kuno yang Dilarang di Jerman

Perihal Swastika, Simbol Keramat India Kuno yang Dilarang di Jerman

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Jumat, 23 Agu 2019 13:41 WIB
Foto: Simbol swastika versi Nazi (Polizia di Stato/Handout via REUTERS)
Jakarta - Swastika merupakan salah satu simbol suci dalam tradisi agama di India. Bahkan, di Barat, mulanya swastika jadi simbol yang digemari. Hingga akhirnya, semua berubah ketika simbol ini dibajak oleh Nazi.

Kini, di Jerman swastika jadi simbol yang ditakuti. Berita terbaru, sebuah taman hiburan di Jerman menutup salah satu wahana permainan yang baru sebulan diresmikan. Wahana ini menuai protes dari masyarakat karena bentuk wahana itu menyerupai swastika yang berputar.


Wahana yang diberi nama 'Penerbangan Elang' itu menampilkan dua palang besi yang masing-masing terdiri dari empat "gondola" yang tampak seperti swastika saat bergerak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perihal Swastika, Simbol Keramat India Kuno yang Dilarang di JermanFoto: Wahana yang disebut mirip swastika (ABC News)

Sebagaimana dilansir dari ABC News Australia pada Jumat (23/8/2019), Direktur pengelola taman itu, Rudiger Braun, mengatakan kepada Bild Newspaper, bahwa pihaknya tak tahu jika wahana itu mirip bentuk swastika.

"Kami tidak menyadari gondola itu akan menyerupai bentuk swastika ketika dioperasikan. Bentuk menyerupai swastika Itu tidak terlihat jelas dari sketsa pabrikan," ujar Braun.

Swastika: dari India, populer di Barat

Simbol swastika awalnya berasal dari tradisi agama-agama kuno di India. Seperti dikutip dari BBC, dalam bahasa India kuno bahasa Sansekerta, swastika artinya adalah kesejahteraan. Simbol ini telah digunakan oleh umat Hindu, Buddha dan Jain selama ribuan tahun dan umumnya dianggap sebagai tanda India.

Swastika mulai dikenal oleh orang negara Barat ketika mereka berkunjung ke Asia. Dari sana, mereka terinspirasi dan menemukan asosiasi positif dalam simbol swastika. Dari situ, pada awal abad ke-20, muncul tren menggunakan swastika sebagai simbol keberuntungan.


Dalam buku berjudul 'The Swastika: Symbol Beyond Redemption?' karya penulis Steven Heller, dijelaskan bahwa swastika diadopsi secara massif di Barat untuk motif arsitektur, desain periklanan hingga desain produk.

"Coca-Cola menggunakannya. Carlsberg menggunakannya pada botol bir mereka. Boy Scouts mengadopsinya dan Girls 'Club of America menyebut majalah mereka Swastika. Mereka bahkan akan mengirimkan lencana swastika kepada pembaca muda mereka sebagai hadiah untuk menjual salinan majalah, " tulis penulis desain asal Amerika Serikat (AS) ini.

Selain itu, simbol ini juga sempat digunakan oleh unit militer AS selama Perang Dunia Pertama. Simbol ini pun masih bisa dilihat dari pesawat RAF akhir 1939. Namun, penggunaan pesawat ini terhenti sejak 1930-an ketika Nazi menguasai Jerman.

Penggunaan swastika oleh Nazi, mulanya berasal dari swastika desain dari karya para sarjana Jerman abad ke-19. Mereka menerjemahkan teks-teks India kuno. Dari sana, mereka menyimpulkan bahwa orang India dan Jerman pasti memiliki leluhur bersama. Kemudian, mereka merumuskan sebuah bayangan ras Arya putih yang disebut seperti dewa.

Gagasan ini diambil oleh kelompok-kelompok nasionalis anti-Semit yang mengambil swastika sebagai simbol Arya untuk meningkatkan rasa keterikatan dengan silsilah kuno bagi orang-orang Jerman.

Sementara itu, merujuk pada laman Ensiklopedia Museum Memori Holocaust AS, Partai Nazi secara resmi mengadopsi swastika atau Hakenkreuz (salib berbengkok) sebagai lambangnya pada tahun 1920.


Namun, Partai Nazi bukan satu-satunya pihak yang menggunakan swastika di Jerman. Setelah Perang Dunia I, sejumlah gerakan nasionalis sayap kanan juga mengadopsi swastika.

Adolf Hitler, tokoh Nazi yang kontroversial itu juga pernah menjelaskan soal detail simbol swastika versi Nazi. Hitler mengungkapkan hal tersebut dalam buku hariannya yang terkenal, Mein Kampf.

"Aku sendiri, sementara itu, setelah upaya yang tak terhitung jumlahnya, telah meletakkan bentuk terakhir; bendera dengan latar belakang merah, cakram putih, dan swastika hitam di tengah. Setelah percobaan panjang saya juga menemukan proporsi yang pasti antara ukuran bendera dan ukuran disk putih, serta bentuk dan ketebalan swastika, " tulis Hitler.

Perihal Swastika, Simbol Keramat India Kuno yang Dilarang di JermanFoto: Ilustrasi simbol swastika versi Nazi (DW News)

Nazi kemudian berulah dalam Perang Dunia II. Nazi, di bawah arahan Hitler, melakukan genosida yang paling terkenal di dunia dan nantinya dijuluki sebagai Holocaust. . Berdasarkan data buku The Columbia Guide to the Holocaust yang disusun oleh Donald L Niewyk, ada sekitar 5 juta orang Yahudi yang dibunuh dalam genosida tersebut.

Menyusul kekalahan Nazi Jerman pada tahun 1945, pemerintah Sekutu di Jerman lalu melarang organisasi Nazi. Simbol dan propaganda mereka dihapus. Tak terkecuali swastika. Barangsiapa yang nekad menyebarkan simbol dan propagandanya akan dikriminalisasi. Swastika jadi simbol yang menciptakan trauma bagi jerman.

Saat ini di Jerman dan negara-negara Eropa lainnya, tampilan simbol-simbol Nazi, termasuk di Internet dilarang oleh hukum. Barangsiapa yang melanggar ketentuan tersebut tunduk pada proses pidana.

Di Amerika Serikat, memajang simbol dan propaganda Nazi termasuk swastika adalah sah karena tradisi dan undang-undang AS yang melindungi kebebasan berbicara.

Di berbagai waktu dan di berbagai negara, swastika telah menjadi ikon budaya yang kontroversial. Beberapa geng motor di Amerika Serikat yang dimulai pada 1950-an mengenakan lencana Nazi untuk menonjolkan sifat penjahat mereka. Pada akhir 1970-an, beberapa pemain dan penggemar punk rock secara terbuka menampilkan swastika sebagai simbol pemberontakan kaum muda terhadap status quo.


Terkadang, simbol-simbol Nazi memiliki konotasi netral atau bahkan positif di negara-negara dengan sedikit atau tanpa koneksi ke sejarah ideologi Nazi dan pembunuhan massal. Swastika sebagai simbol Nazisme, tanda-tanda Nazi lainnya, dan bahkan sosok Adolf Hitler telah mengambil kehidupan baru di beberapa negara, di mana mereka datang untuk menandakan persatuan nasional, kekuatan, disiplin, anti-kolonialisme, dan hukum dan ketertiban. Simbol seperti swastika memiliki sejarah panjang. Untuk menghindari kesalahpahaman dan penyalahgunaan, tiap orang harus mempertimbangkan konteks dan penggunaan simbol dan simbol Nazi di masa lalu secara umum.




Tonton juga video Populasi Harimau India Diklaim Meningkat:

[Gambas:Video 20detik]

(dnu/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads