"Iya itu kan memang harus disediakan. Itu pin kan identitas untuk akses di ruang rapat," kata Indra kepada wartawan, Kamis (22/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Pengadaan pin emas) itu siklus 5 tahunan. Iya kan sudah dianggarkan Rp 5,5 miliar, 18 karat 5 gram," terang Indra. Namun Indra tak menyebut anggaran pengadaan pin emas itu masuk APBN 2019 atau bukan.
Terkait pengadaan pin emas untuk anggota Dewan menjadi polemik di DPRD DKI Jakarta. Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang merupakan penghuni baru di 'Kebon Sirih', menolak pin emas dengan total anggaran Rp 1,3 miliar.
Merujuk pada polemik itu, Habiburokhman mengusulkan agar para wakil rakyat di Senayan tidak diberi pin emas. Menurutnya, pin emas nantinya hanya akan jadi kontroversi.
"Tolak pin emas. Saya mengusulkan agar Sekretariat Jenderal DPR RI tidak memilih pin berbahan emas untuk anggota DPR RI. Selain pemborosan, menurut guru ngaji saya, Habib Novel Bamukmin, emas itu haram bagi laki-laki dan itu disepakati 4 mazhab," kata Habiburokhman kepada wartawan, Kamis (22/8).
Simak Video "PSI Tolak Pin Emas untuk DPRD Jakarta"
(zak/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini