Habiburokhman Tolak Pin Emas Anggota DPR: Boros dan Haram bagi Laki-laki

Habiburokhman Tolak Pin Emas Anggota DPR: Boros dan Haram bagi Laki-laki

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Kamis, 22 Agu 2019 10:49 WIB
Habiburokhman (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Anggota DPR terpilih, Habiburokhman, mengusulkan agar para wakil rakyat di Senayan tidak diberi pin emas. Menurutnya, pin emas nantinya hanya akan jadi kontroversi.

"Tolak pin emas. Saya mengusulkan agar Sekretariat Jenderal DPR RI tidak memilih pin berbahan emas untuk anggota DPR RI. Selain pemborosan, menurut guru ngaji saya, Habib Novel Bamukmin, emas itu haram bagi laki-laki dan itu disepakati 4 mazhab," kata Habiburokhman kepada wartawan, Kamis (22/8/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Politikus Gerindra itu memprediksi kontroversi pin emas nantinya menutup kinerja anggota DPR. Habiburokhman mencontohkan Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik, yang juga berasal dari Gerindra.

"Ibarat ular mencari pemukul, pin emas hanya akan menjadi kontroversi dan mencoreng citra DPR. Jangan sampai prestasi dan kerja keras rekan-rekan anggota DPR memperjuangkan aspirasi rakyat malah tertutup masalah pin emas," ujarnya.

"Kasus DPRD DKI jadi rujukan, abang saya, M Taufik, yang sangat berprestasi di dapil, malah di-bully gara-gara pin emas," sambung Habiburokhman.



Sebelumnya diberitakan, pin emas ini awalnya menjadi kontroversi di DPRD DKI. Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang merupakan penghuni baru di 'Kebon Sirih', menolak pin emas dengan total anggaran Rp 1,3 miliar.

Penolakan itu kemudian dianggap oleh M Taufik sebagai cari popularitas. Menurutnya, pin emas itu tak jadi masalah karena sudah ada dalam aturan.


Simak Video "Habiburokhman Pilih Dasco Jadi Pimpinan DPR Dibanding Fadli Zon"

[Gambas:Video 20detik]

Habiburokhman Tolak Pin Emas Anggota DPR: Boros dan Haram Bagi Laki-laki
(imk/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads