Sindiran Keras Fahri Hamzah: Pimpinan MPR Cuma Seperti Penerima Tamu!

Sindiran Keras Fahri Hamzah: Pimpinan MPR Cuma Seperti Penerima Tamu!

Mochamad Zhacky - detikNews
Rabu, 21 Agu 2019 13:11 WIB
Foto: Lamhot Aritonang/detikcom
Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengomentari soal wacana penambahan pimpinan MPR RI. Fahri menilai penambahan pimpinan MPR menjadi tak rasional jika hanya untuk memenuhi kuota perwakilan partai.

"Kalau simbolik kan ya tidak rasional, hanya simbolik supaya semua partai harus dalam kepemimpinan," ujar Fahri kepada wartawan di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2019).


Fahri kemudian menyinggung soal tugas pimpinan MPR. Dia melihat tugas pimpinan MPR saat ini hanya menerima tamu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti sekarang cuma simbolik aja, kayak cuma terima tamu. Terus nanti pimpin sidang yang tugasnya hanya sekali dalam setahun atau sekali dalam lima tahun," kata Fahri.

Sindiran Keras Fahri Hamzah: Pimpinan MPR Cuma Seperti Penerima Tamu!Foto: Lamhot Aritonang/detikcom


Menurut Fahri, pimpinan MPR berbeda dengan DPD dan DPR, yang tugasnya permanen. Seperti DPR yang, misalnya, harus menggelar rapat pimpinan dan rapat bamus ().

"Rapat bamus tiap pekan, rapat paripurna setiap pekan itu harus dipimpin. Sementara MPR itu paripurna cuma tiga, kalau mau lantik presiden, kalau mau ubah UUD, kalau mau ganti presiden, cuma tiga kali. Yang dua kali nyari nggak ada. Berarti cuma sekali aja itu kepemimpinan MPR diperlukan pada saat pelantikan, udah itu selesai," papar Fahri.

Wacana penambahan pimpinan MPR sebelumnya digulirkan politikus-politikus parlemen. PPP pun menyatakan usulan penambahan jumlah ataupun mempertahankan jumlah pimpinan MPR seperti periode saat ini perlu melalui revisi UU MD3.



Tonton video Soal Amendemen UUD 1945, Ketua MPR: Hanya GBHN, Titik!:

[Gambas:Video 20detik]

(zak/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads