"Kalau simbolik kan ya tidak rasional, hanya simbolik supaya semua partai harus dalam kepemimpinan," ujar Fahri kepada wartawan di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Fahri kemudian menyinggung soal tugas pimpinan MPR. Dia melihat tugas pimpinan MPR saat ini hanya menerima tamu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Fahri, pimpinan MPR berbeda dengan DPD dan DPR, yang tugasnya permanen. Seperti DPR yang, misalnya, harus menggelar rapat pimpinan dan rapat bamus ().
"Rapat bamus tiap pekan, rapat paripurna setiap pekan itu harus dipimpin. Sementara MPR itu paripurna cuma tiga, kalau mau lantik presiden, kalau mau ubah UUD, kalau mau ganti presiden, cuma tiga kali. Yang dua kali nyari nggak ada. Berarti cuma sekali aja itu kepemimpinan MPR diperlukan pada saat pelantikan, udah itu selesai," papar Fahri.
Wacana penambahan pimpinan MPR sebelumnya digulirkan politikus-politikus parlemen. PPP pun menyatakan usulan penambahan jumlah ataupun mempertahankan jumlah pimpinan MPR seperti periode saat ini perlu melalui revisi UU MD3.
Tonton video Soal Amendemen UUD 1945, Ketua MPR: Hanya GBHN, Titik!:
(zak/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini