"Sementara baru gurunya, kemarin baru gurunya. Kan kita mentingkan itu (menyelamatkan korban). (Guru yang diperiksa) sementara yang beli itu," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto ketika dihubungi, Selasa (20/8/2019).
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (19/8) kemarin. Saat itu para siswa diberi makanan ringan oleh guru setelah mengikuti acara dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indarto tidak mengetahui alasan guru memberikan makanan ringan ketimbang nasi kepada para siswa. Kacang atom itu dibeli di sebuah toko.
"Ya nggak tahu ya gurunya, tapi kan hanya memberikan apresiasi, tapi niatnya baik untuk memberikan apresiasi kepada muridnya. Dia juga beli banyak, beli banyak bungkus, Rp 250 ribuan," tuturnya.
Tidak lama setelah memakan kacang atom tersebut, anak-anak itu muntah-muntah. Mereka kemudian dibawa ke rumah sakit.
"Terus tiba-tiba mual-mual, terus dibawa ke rumah sakit, sampai tadi sore, siang terasa, sore udah kembali. Satu orang yang rawat inap tadi malam, belum tahu sudah pulang atau belum," tuturnya.
Soal jumlah korban, Indarto menyebut tidak lebih dari 10 orang. Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezi Syukrawati menyebut korban berjumlah 39 orang.
"Bukan 39, kayaknya sih kurang dari 10, tapi sudah pulang semua," imbuh Indarto.
Polisi masih menyelidiki kasus ini. Polisi belum memastikan apakah para siswa itu keracunan karena makanan ringan yang dikonsumsi sudah kedaluwarsa.
Tonton juga video 10 Orang Tewas di Peru Usai Hadiri Pemakaman:
(isa/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini