Soal Insiden di Asrama Mahasiswa Papua, Fadli Minta Semua Pihak Tahan Diri

Jakarta - Polisi telah memulangkan 43 mahasiswa Papua di Surabaya usai diperiksa terkait kasus dugaan pembuangan bendera Merah Putih. Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta publik menunggu hasil investigasi yang dilakukan aparat kepolisian.

"Ya kita lihat lah, harus ada satu pendalaman investigasi, jadi jangan sampai informasi-informasi ini berseliweran tidak jelas ya. Lebih bagus kita mendengarkan dulu, mendudukkan dulu masalahnya seperti apa," kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2019).

Baca juga: 43 Mahasiswa Papua Diperiksa Dugaan Pembuangan Bendera, Bagaimana Hasilnya?

Fadli meminta kasus ini tidak dibesar-besarkan agar tidak menyulut lebih banyak konflik. Dia meminta pihak berwenang menginvestigasi peristiwa yang sebenarnya.

"Baiknya kita lihat ini jangan terlalu dibesarkan lah ya, karena menurut saya kalau ini dibesarkan terus tentu akan menyulut lebih banyak pertentangan, lebih banyak nanti konflik. Lebih bagus diberikan waktu untuk melakukan investigasi apa yang sesungguhnya terjadi. Kemudian kalau ada kesalahan-kesalahan, ada ini, tentu diinikan (ditangani) sesuai hukum yang berlaku," ucap Fadli.

Baca juga: Usai Diperiksa, Mahasiswa Papua Dikembalikan ke Asrama

Sebelumnya, polisi mengamankan 43 mahasiswa untuk dimintai keterangan terkait dugaan pembuangan bendera merah putih, Sabtu (17/8). Mereka dijemput di Asrama Mahasiswa Papua untuk dibawa ke Mapolrestabes Surabaya. 43 mahasiswa tersebut akhirnya dipulangkan oleh polisi.

Penjemputan ini sebelumnya juga sempat berlangsung alot. Mahasiswa awalnya tidak mau ikut polisi. Ketegangan sempat terjadi hingga polisi menembakkan gas air mata. Setelah itu, polisi menerobos masuk asrama, melakukan negosiasi dan membawa 43 mahasiswa ke dalam 3 truk.



Unjuk Rasa di Manokwari Rusak dan Bakar Fasilitas Umum:

[Gambas:Video 20detik]

(jbr/fdn)