Koko Ardiansyah Jejaki Istana Hapus Lara Batal Jadi Paskibraka

Round-Up

Koko Ardiansyah Jejaki Istana Hapus Lara Batal Jadi Paskibraka

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 17 Agu 2019 22:30 WIB
Koko Ardiansyah bertemu Presiden Jokowi di Istana, Sabtu (17/8/2019) (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta - Kecewanya Koko Ardiansyah gagal jadi paskibraka tak berlarut. Dia malah mendapat pengalaman tak terduga yang mungkin akan terus diingat sepanjang hidupnya.

Di HUT ke-74 RI, Sabtu (17/8/2019) Koko mengalami serentetan pengalaman yang begitu berkesan: pergi ke ibu kota, jadi pembaca teks Pembukaan UUD 1945 di Kemenpora, hingga menjejakkan kaki di Istana dan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pengalaman Koko ini berawal dari perhatian Kemenpora yang tak ingin remaja asal Labuhanbatu, Sumatera Utara, ini terus kecewa lantaran namanya dicoret dari daftar calon paskibraka. Kecewa itu bisa jadi sudah terkubur hilang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Pemberitaan tentang Koko sangat masif dan ada juga yang merasa tidak nyaman sehingga berpengaruh pada kondisi psikis Koko. Karenanya, kami kontak untuk memberi apresiasi sekaligus relaksasi," ujar Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Niam Sholeh dalam keterangannya, Sabtu (17/8/2019).

Koko Ardiansyah Jejaki Istana Hapus Lara Batal Jadi PaskibrakaKoko diajak Asrorun Niam ke Istana Negara (Foto: Dok. Istimewa)

Saat diajak Niam ke Istana, Koko sempat bertemu dengan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri. Akhirnya, Koko bisa berfoto bersama Jokowi. Momen ini terjadi dalam acara ramah tamah Presiden bersama Paskibraka dan Gita Bahana Nusantara.

"Koko sengaja kami ajak. Kami berangkat dari Masjid Cut Mutia, masjid bersejarah di Jakarta. Alhamdulillah, Presiden berkenan foto bersama Koko. Luar biasa," kata Niam.

Sebelum ke Istana, Koko diberi kepercayaan untuk membaca teks Pembukaan UUD 1945 di upacara peringatan HUT ke-74 RI di Kemenpora. Niam menawari Koko menjadi petugas upacara begitu tiba di Jakarta. Dia salut akan kesiapan Koko.

"Saya salut, begitu ditawarin, dia langsung menyatakan siap. Padahal baginya ini pengalaman pertama ke Jakarta. Pengalaman pertama naik pesawat, he-he-he..., dan tidak cukup waktu untuk latihan. Alhamdulillah, Koko bisa menjalankan tugas sebagai pembaca UUD 1945 dengan baik," ujar Niam.

Koko sempat bertemu Menaker Hanif Dhakiri. (Foto: Dok. Istimewa)Koko sempat bertemu Menaker Hanif Dhakiri. (Foto: Dok. Istimewa)




Niam mengatakan Kemenpora telah melakukan investigasi dan klarifikasi atas pencoretan nama Koko dari daftar anggota cadangan Paskibraka. Kemenpora menyimpulkan ada SOP seleksi Paskibra yang dilanggar Pemkab Labuhanbatu. Diketahui, Koko dicoret dari daftar anggota cadangan karena namanya diganti oleh seseorang yang tak mengikuti seleksi.

Koko mengaku kaget diberi kesempatan ke Jakarta hingga diajak ke Istana. Hal ini tak pernah disangkanya.

"Ini luar biasa, kejutan, saya tak pernah berpikir bakal ke sini, apalagi sampai ke Istana. Saya tak pernah menyangka," kata Koko.

Setelah mendapat kabar diajak ke Jakarta, dari rumahnya di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dia pergi ke Bandara Kualanamu yang jaraknya enam jam perjalanan. Meski tiba di Jakarta dini hari tadi, Koko tak merasa lelah.


Sesekali menyeka matanya, Koko menyebutkan kejutan berawal dari ditelepon oleh Menpora Imam Nahrawi beberapa hari lalu.

Koko saat menerima video call Menpora Imam NahrawiKoko saat menerima video call Menpora Imam Nahrawi (Foto: screenshoot video)

"Tidak menyangka kemudian disuruh ke Jakarta. Saya mendadak ditelepon siang hari Jumat, langsung ke Jakarta, terima kasih sekali dengan kesempatan ini. Terima kasih kepada Pak Menteri dan Pak Niam," ujar dia.

Cerita dicoretnya Koko dari anggota paskibra berawal dari video viral di media sosial. Menpora Imam Nahrawi yang sedang menjalankan ibadah haji di Mekah pun sempat menghubunginya. Pihak Kemenpora juga sempat mengontak Pemkab Labuhanbatu dan meminta kasus ini diselesaikan.
Halaman 2 dari 2
(jbr/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads