"Bukan sudah lama, tapi sangat lama. Saya jujur," kata Umar Kei dalam wawancara eksklusif dengan detikcom, Kamis (15/8/2019).
Tetapi, dia mengonsumsi sabu bukan untuk mencari kesenangan. Dia mengaku menggunakan sabu ketika dalam kondisi tertekan karena sedang ada masalah. Polisi sendiri menyebut Umar Kei sudah mengkonsumsi sabu sejak 2004.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Umar ditangkap di sebuah hotel di kawasan Senen, Jakarta Pusat pada Senin (12/8) sore lalu bersama 3 orang anak buahnya. Polisi menyebut Umar Kei tidak hanya sering membeli sabu. Dia juga disebut-sebut sering membagi-bagikan sabu kepada teman-temannya.
"Dia sudah sering mengkonsumsi, sering beli dan sering bagi-bagiin," kata Kasubdit II Ditnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Dony Alexander saat dihubungi detikcom, Kamis (15/8).
Kembali ke Umar. Umar membantah jika dirinya disebut sering membagi-bagikan narkoba. Pria bernama lengkap Umar Ohoitenan ini juga mengaku tidak pernah mengajak orang lain berpesta sabu.
"Silakan boleh cek ke mana saja, kalau saya pernah mengajak orang lain atau tidak, tidak pernah," katanya.
Menurutnya, dia justru diajak temannya mengonsumsi sabu di sebuah hotel di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Sabu sudah disiapkan ketika dia datang ke hotel tersebut.
"Saya ke situ, ternyata saya ke situ sudah disiapkan semua barang dan memang itu saya pemakai dan saya bilang kalau memang barang ada saya bilang saya akan datang," jelas Umar.
Umar membuktikan ucapannya itu dengan memperlihatkan bukti percakapan via SMS ke polisi.
"Saya ditawari oleh seorang teman yang tadi sudah kita lihat bersama-sama dan ada pada SMS saya yang sudah dilihat oleh aparat," katanya.
Meski begitu, Umar mengaku bersalah setelah ditangkap karena menyalahgunakan narkoba. Dia menganggap penangkapan ini menjadi hukuman baginya.
"Saya pikir bahwa ini sudah menjadi takdir apa yang pernah kita lakukan kesalahan pasti akan mendapatkan hukuman. Istilahnya bahwa ini adalah menghukum diri saya sendiri," kata Umar.
Umar menganggap penangkapan polisi terhadap dirinya adalah sebuah takdir agar dia bertobat. "Kalau saya bilang dijebak, tidak. Saya anggap itu jadi takdir akhir bagi saya, jadi saya harus bertobat di situ," katanya.
Selain itu, Umar juga mengaku mengambil hikmah dari penangkapan ini. Dia berterima kasih kepada polisi karena telah membuatnya sadar.
"Saya juga berterima kasih kepada aparat, bahwa aparat dengan menangkap saya, aparat membuat saya menjadi sadar. Teman-teman kepolisian membuat saya menjadi sadar," kata Umar.
"Kalau saya bilang dijebak, tidak. Saya anggap itu jadi takdir akhir bagi saya, jadi saya harus bertobat di situ," katanya.
Hasil tes urine yang dilakukan, Umar Kei positif mengkonsumsi narkoba. Saat ditangkap, Umar Kei kedapatan membawa senjata api jenis revolver yang berisikan enam butir peluru. Dia mengaku membawa pistol untuk jaga diri. Dalam penggerebekan itu, polisi menyita 2,91 gram.
Umar Kei, Alasan Nyabu Hingga Cerita Jumlah Istri:
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini