"Pasti dikasih tahu (melanggar aturan), disosialisasikan kan. Itu kan sebenarnya salah juga, menyalahi aturan. Masa kali diuruk. Dikasih tahu nanti," ucap Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita koordinasi kemarin sih kita sudah perintah jajaran Sudin SDA Jakarta Timur supaya segera diangkat, bersihin, karena kan menghambat kali juga tuh. Paling nggak minta dibantu sama aparat wilayah di Wali Kota Timur," kata Juaini.
Juaini menyebut ada hambatan pengerjaan pembersihan karena kondisi pemukiman yang padat. Sehingga, kemungkinan tidak bisa menggunakan alat berat.
"Ya paling pakai manual, tenaga orang. Kan satgas kita banyak, kalau memang alat nggak masuk," ucap Juaini.
Diketahui, warga yang menumpuk batu dan karung untuk memperlebar lahan itu berada di wilayah Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur. Warga tersebut menumpuk karung dan sampah untuk membangun bangunan baru dan rumah.
Kondisi Kali Ciliwung yang melintasi Jalan Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan, membuat resah warga sekitar. Pasalnya, penduduk yang tinggal di pinggir kali terdampak akibat tanah dekat huniannya tergerus.
"Iyalah (resah), gara-gara itu habis semua (tanah) ke sini semua, sampai sana, habis semua geroak. Karena air larinya arahnya dari sana (Bogor) lurus hantam ke sini, karena sini sudah nggak bisa, kalau banjir ke sini dulu, baru ke sana," ujar Christian (65) ketika ditemui di rumahnya, Jalan Manggarai Selatan I, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (14/8).
Akhirnya, tanah yang tergerus akibat aliran air menyebabkan sebagian tanah di rumahnya sempat longsor. Menurut penuturannya, tumpukan batu dan karung di lahan di hunian bantaran Kali Ciliwung muncul, yang kemudian dibuat bangunan baru.
Simak Video "Dear Anies, BNPB Dorong Normalisasi Ciliwung Dilanjutkan"
(aik/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini