Umar Kei diamankan saat pesta sabu di salah satu hotel di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Senin (12/8) pukul 16.30 WIB. Polisi mengamankan sabu seberat 2,91 gram dalam bentuk lima klip dari tangan Umar Kei.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan, dari 5 klip sabu, 3 klip disita di kamar hotel di Jakpus saat polisi menangkap Umar Kei.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain barang bukti sabu, polisi juga menyita 1 unit mobil, senjata api jenis revolver milik Umar Kei, 2 set alat isap, 4 buat telepon genggam, dan uang senilai Rp 850 ribu.
Polisi menyebut, saat penggerebekan dan penangkapan itu, Umar Kei sempat melempar senjata apinya ke lemari. Polisi menganggap senjata api yang dibawa Umar Kei sebagai perlawanan karena mengancam anggota kepolisian.
"Jadi, ketika kita menggerebeknya, dia melempar senjatanya ke lemari," kata Kasubdit II Ditnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Dony Alexander menambahkan.
"Iya perlawanan dengan senjata api itu sudah merupakan perlawanan, meskipun dia melempar senjatanya. Itu sangat berisiko dan mengancam anggota, tetapi dengan kekuatan anggota, dia mikir yang datang polisi dia juga nggak sampai nodong sih, tapi dia lemparkan senjatanya ke lemari," tambahnya.
Senjata api yang dimiliki Umar Kei ternyata masih berisi peluru. Ada enam butir peluru kaliber 38 di senpi yang 'dipegang' Umar Kei. Menurut Polisi, Umer Kei memiliki senjata api itu untuk menjaga diri.
"Senjata apinya untuk apa? Untuk menjaga diri," kata Argo lagi.
Dalam penggerebekan itu, polisi juga menangkap 3 rekannya di kamar tersebut. Polisi menyatakan Umar Kei yang memiliki uang untuk membeli sabu itu, sedangkan 2 rekannya berinisial AS dan ST hanya sebatas anak buah.
"UK (Umar Kei) yang punya uang, AS itu tangan kanan UK dan yang membawa uang juga," kata Argo.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini