Becermin Kasus Aurellia, Kak Seto Ingin Tak Ada Kekerasan di Paskibra

Becermin Kasus Aurellia, Kak Seto Ingin Tak Ada Kekerasan di Paskibra

Adhi Indra P - detikNews
Selasa, 13 Agu 2019 23:03 WIB
Jumpa pers di Mapolres Tangsel terkait meninggalnya calon anggota Paskibraka Aurellia Qurata. (Adhi Indra/detikcom)
Tangerang Selatan - Tokoh pemerhati anak Seto Mulyadi berharap peristiwa yang menimpa calon anggota Paskibraka Aurellia Quratu Aini tidak terulang di masa depan. Ia mengingatkan agar jangan ada kekerasan dalam pelatihan Paskibraka di Indonesia.

"Menjadi catatan, agar 22.500 anak-anak yang saat ini ikut Paskibra di Indonesia untuk mendapatkan perlindungan dari kemungkinan adanya kekerasan, walaupun ini bukan kekerasan fisik, tapi juga kekerasan psikologis, bisa saja terjadi," ujar Seto dalam jumpa pers di Mapolres Tangerang Selatan, Jalan Promoter, Serpong, Selasa (13/8/2019).


Hasil penyelidikan polisi menyebutkan Aurellia meninggal karena sakit akibat akumulasi pelatihan Paskibra yang diikutinya selama lebih dari 22 hari. Pria yang akrab disapa Kak Seto ini menilai kemungkinan tersebut bisa saja terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya waktu istirahat yang cukup untuk setiap calon anggota Paskibraka. Menurutnya, faktor kesehatan harus dipikirkan di tengah semangatnya para anggota Paskibra dalam menjalankan pelatihan.

"Tadi ada dugaan (penyebabnya) keletihan dan kelelahan, bisa saja. Karena kami juga mendapat informasi bahwa ananda Aurel semangat sebagai anggota Paskibraka. Bisa saja melupakan faktor istirahat dan sebagainya," ujar Kak Seto.


"Ada pelatihan-pelatihan Paskibra, ada waktu istirahat, ada waktu untuk memikirkan kesehatan," imbuhnya.

Kak Seto juga mengapresiasi penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian terkait meninggalnya Aurellia. Dia sempat menyinggung soal Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany, yang sempat mendapatkan penghargaan dari KPAI pada 2015.

"Kami juga ingin menegaskan, saya sebagai warga Tangsel, saya menilai Ibu Wali Kota yang pernah mendapatkan award dari KPAI, 4 tahun lalu, sebagai kota pertama di Indonesia yang merupakan seluruh RT/RW-nya itu ada seksi perlindungan anak. Sehingga jika ada masalah itu tidak terlalu jauh harus ke KPAI," tuturnya.


Dengan ditutupnya kasus ini, Kak Seto berharap semua pihak bisa menerima hasilnya, khususnya keluarga Aurel. Ia juga berharap kegiatan pelatihan Paskibraka bisa berjalan lancar kembali sampai 17 Agustus mendatang, tanpa diterpa isu seputar meninggalnya Aurel.

"Jadi kami sudah merasa tenang, paskibra sudah berjalan dengan baik. Kemudian keluarga juga supaya tenang, jangan sampai mengalami berbagai permasalahan terkait isu-isu ini. Karena kita percaya pada kepolisian Republik Indonesia sudah menyatakan itu dan diikuti dengan bukti bukti yang otentik," ujar Kak Seto. (jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads