Moeldoko Tak Setuju TNI Disebut Kecolongan soal Enzo Allie

Moeldoko Tak Setuju TNI Disebut Kecolongan soal Enzo Allie

Mochamad Zhacky - detikNews
Senin, 12 Agu 2019 13:59 WIB
Foto: Moeldoko (Lisye Sri Rahayu/detikcom)
Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko tak setuju jika TNI disebut kecolongan soal prajurit taruna akademi TNI, Enzo Zenz Allie, yang diisukan terkait dengan organisasi terlarang HTI. Moeldoko menyebut tentang Enzo tidak terdeteksi.

"Itu domainnya TNI. TNI punya baterai untuk menyeleksi seseorang. Psikologi ada baterainya. Memang bisa terjadi, tapi istilahnya bukan kecolongan. Artinya, bahwa sesuatu itu undetected," kata Moeldoko saat dimintai tanggapan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (12/8/2019).


Moeldoko memastikan penilaian oleh TNI terus dilakukan. Dia meminta agar publik tak khawatir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi ingat, di TNI itu penilaian terus menerus, sangat ketat. Pasti akan ketahuan nanti kalau muncul penyimpangan-penyimpangan perilaku," jelasnya.

Namun, saat ditanya apakah TNI akan kembali melakukan pemeriksaan terhadap Enzo, Moeldoko mengaku belum tahu. Dia juga mengingatkan TNI agar lebih waspada.

"Mungkin (akan diperiksa lagi), saya belum koordinasi lagi sama Panglima TNI. Saya akan sampaikan ke Panglima agar diwaspadai lagi," ujarnya.


Sebelumnya diberitakan, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyebut TNI kecolongan soal calon prajurit taruna akademi TNI, Enzo Zenz Allie, yang diisukan terkait dengan organisasi terlarang HTI. Mahfud juga menyinggung soal Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang berdialog dengan Enzo.

"(TNI) kecolongan menurut saya," kata Mahfud kepada wartawan di Yogyakarta, Jumat (9/8).

"TNI itu kan lembaga yang dikenal ketat ya, dikenal ketat tahu rekam jejak, kakeknya (Enzo) siapa, kegiatannya apa, ternyata ini lolos di Akmil. Sampai diberi penghargaan kehormatan khusus oleh Panglima, diajak wawancara khusus," ucapnya. (zak/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads