"Saya kira caleg ini perlu diajarkan etika politik. Bahasa yang digunakan macam politisi kampungan," kata Irma kepada wartawan, Minggu (11/8/2019).
Menurut Irma, Gerindra seharusnya malu karena kini ingin merapat dengan Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Padahal, lanjut dia, dulu Gerindra berkeras menggaungkan 'ganti presiden'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun membantah NasDem menolak soal wacana poros Teuku Umar-Kertanegara. Irma kembali menegaskan bahwa tiap partai memiliki keputusan masing-masing dan politik bersifat dinamis.
![]() |
Irma lantas mengungkit soal pertemuan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan sang ketua umum, Surya Paloh, pada Rabu (24/7). Menurut dia, Gerindra kebakaran jenggot karena pertemuan itu.
"NasDem nggak peduli soal Teuku Umar-Kertanegara tuh. Yang Kebakaran jenggot bukannya saat Surya Paloh ketemu Anies? Yang ribut siapa?" kata Irma.
"Soal PDIP-Gerindra itu kan urusan partai masing-masing. Politik itu kan dinamis, ngapain kebakaran jenggot? Andre terlalu baper dan lebay, ge-er gitu," sambungnya.
Sebelumnya, Andre Rosiade menyinggung keresahan Partai NasDem soal wacana poros Kertanegara-Teuku Umar. Padahal, menurut Andre, pertemuan Jokowi, Prabowo Subianto, dan Megawati Soekarnoputri diapresiasi rakyat.
"Itu yang saya agak aneh, seharusnya pertemuan Pak Prabowo dan Pak Jokowi, Bu Mega dan Pak Prabowo, begitu diapresiasi oleh rakyat, ternyata ada yang 'kebakaran brewok'," kata Andre saat diskusi di Gado-gado Boplo, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (10/8).
Gerindra Sindir NasDem: Setelah Menang, Terkesan Mau Atur Jokowi:
(tsa/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini