"Istikamah, pegang teguh erat nilai-nilai yang diberikan pesantren. Ingat pesan jangan tinggalkan salat berjemaah," kata Kepala Sekolah Al-Bayan Deden Ramdhani saat ditemui wartawan di Anyer, Serang, Banten, Rabu (7/8/2019).
Menjadi taruna Akmil TNI, katanya, sudah menjadi cita-cita Enzo sejak di pesantren. Kelolosan ini dinilai sebagai anugerah. Ia meminta Enzo menghormati juga peran orang tua sebagai guru pertama di rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di mata rekan-rekannya, Enzo dinilai tidak macam-macam. Rekan setingkat mengenalnya sebagai sosok yang punya karakter dan keinginan kuat.
Begitu mendengar Enzo lolos sebagai taruna Akmil, rasa bangga juga dirasakan pihak guru dan rekan-rekannya. Bahkan, saat pengumuman di masjid dan disaksikan seluruh santri, mereka langsung sujud syukur.
"Kami sampai sujud syukur. Jadi setiap anak (Al-Bayan) lulus perguruan tinggi negeri, maka anak-anak akan tahu karena setiap habis salat kita sampaikan bahwa ada yang diterima dan kita sujud syukur," ujarnya.
Sosok Enzo jadi viral bermula dari Sidang Pantukhir terhadap calon taruna Akmil di Magelang. Ia sempat diwawancarai Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menggunakan bahasa Prancis.
Melihat Enzo Taruna Keturunan Prancis Ikut Diksar di Akmil Magelang:
(bri/rvk)