"Indonesia kehilangan ulama kharismatik yang bijak melihat masalah kebangsaan. Alm KH Maimun Zubair telah memberi teladan. Tradisi pesantren sekali lagi memberi kontribusi penting bagi kemajuan negara. Semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Aamiin," kata Mardani dalam akun Twitternya, dilihat detikcom, Selasa (6/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi teringat nasihat Mbah Moen tentang Arab: krn dosa besar menghina Arab. Adzan bahasa Arab, Alquran bahasa Arab, Rasulallah juga orang Arab, Sholat pakai, bahasa Arab. semoga KH Maimoen Zubair husnul khotimah. Dan kemerdekaan Indonesia juga full dibantu bangsa2 Arab," cuit Mardani.
Cuitan tersebut lalu dianggap netizen membuat gaduh di tengah suasana duka kepergian Mbah Moen. Bahkan salah satu respons netizen menyarankan agar Mardani meminta maaf atas cuitannya itu.
Baca juga: Diiringi Tahlil, Mbah Moen Dimakamkan |
Dikonfirmasi terpisah, Mardani menjelaskan soal cuitannya tersebut. Mardani mengatakan maksud kicauannya di Twitter yakni mengenang nasihat Mbah Moen yang selalu bijak dalam melihat permasalahan.
"Maksudnya satu: nasihat baik beliau selalu bijak dan berkesan. Beliau punya kelebihan dalam melihat masalah dengan bijak dan penuh hikmah. Kalimat yang keluar selalu dalam. Doa kami, Allah SWT tempatkan beliau di surga firdaus," kata Mardani.
Mardani juga mengatakan dakwah yang disampaikan Mbah Moen selalu diingat para santrinya. Dia berharap dakwah Mbah Moen bisa menjadi amal jariyah dan tersebar.
"Dakwah lembut yang disampaikan beliau akan selalu diingat santrinya juga masyarakat yang menonton. Dakwah lurus seorang ulama karismatik, semoga dakwah yang tersebar menjadi amal jariyah," kata Mardani.
Tonton Video Mengenang Mbah Moen dengan Nasihat Toleransinya:
(idn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini