"Kasus dokter Romi sudah selesai. Kita tutup. Bersama-sama kita akan mengawal terus sampai SK (CPNS) keluar," kata Nasrul saat menerima kedatangan drg Romi dan rombongan Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Sumatera Barat di lantai dasar kantor Gubernur, Selasa (6/8/2019).
"Karena kasusnya sudah ditutup, tidak lagi orang yang bisa mengadu domba kita, katakanlah dianggap pemerintah tidak peduli dan lain-lain. (Pemkab) Solok Selatan membantu, provinsi membantu. Tinggal menunggu SK. Kalau SK-nya belum selesai, itu tanggung jawab kami," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berjanji akan terus mengawal perjalanan SK CPNS dokter Romi yang dijanjikan tersebut.
"Tidak usah ragu, kita akan kawal terus. Kita ambil hikmahnya, karena semua ini terjadi karena persepsi yang berbeda," ujarnya.
Kasus drg Romi sempat menjadi perhatian setelah pemda Solok Selatan menganulir kelulusannya sebagai CPNS pada 2018. Padahal sebelumnya Romi dinyatakan lulus dengan nilai terbaik. Namun kelulusannya dibatalkan setelah pemda Solok Selatan mengetahui Romi merupakan penyandang disabilitas.
Setelah kasusnya mencuat dan heboh sejak 22 Juli lalu dan melalui perjuangan panjang hingga ke Jakarta, Romi akhirnya diangkat sebagai CPNS. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini