"Iya, Rabu besok," kata Hatta kepada wartawan, Selasa (6/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kata Sekretariat Majelis Etik sudah dikirim," ucapnya.
Namun Hatta enggan menyampaikan keterangan lebih jauh soal surat tersebut. Dia menegaskan agenda pemanggilan itu bersifat internal.
"Saya pikir ini masalah internal, jadi saya belum bisa memberikan komentar. Nanti kalau sudah dengar keterangannya ya. Ini kan masalah etik, jadi menunggu keterangan. Nanti akan kami sampaikan," ujar Hatta.
Surat Majelis Etik Partai Golkar yang ditujukan kepada Darul menyebar di jejaring WhatsApp. Surat bertanggal 5 Agustus 2019 itu mengagendakan klarifikasi dari Darul berkaitan dengan beredarnya surat terbuka dirinya kepada Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tandjung dan Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono.
Berdasarkan surat, Darul dipanggil pada Rabu (7/8) pukul 14.00 WIB. Rapat Majelis Etik digelar di kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Neli, Jakarta. Surat ditandatangani Ketua Majelis Etik Golkar Mohammad Hatta dan Sekretaris Majelis Etik Golkar Rully Chairul Azwar.
Diketahui, lewat surat terbukanya, Darul meminta Akbar dan Agung mendorong DPP Golkar menggelar rapat pleno untuk persiapan musyawarah nasional (munas). Darul mengatakan, sejak Pemilu yang digelar pada 17 April 2019, Golkar belum menggelar rapat harian ataupun rapat pleno. Padahal, menurutnya, hal itu sudah diatur dalam Tata Kerja Partai.
"Bapak Akbar sebagai Wakil Ketua Dewan Kehormatan dan Bapak Agung sebagai Ketua Dewan Pakar mungkin lebih baik mengingatkan, mengimbau, mendorong DPP untuk melaksanakan Rapat Pleno, lebih cepat lebih baik," kata Darul, Sabtu (3/8).
Tonton video Ini yang Dibahas Majelis Etik Golkar saat Rapat dengan Airlangga:
(tsa/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini