Para calon bintara itu telah melalui seleksi yang sangat ketat dengan animo calon yang mendaftar seluruh Indonesia sebanyak 160 ribu pendaftar. Para peserta didik yang dari lulusan SMA dan SMK akan menjalani pendidikan pembentukan bintara polisi tugas umum di seluruh SPN selama 7 bulan. Pendidikan akan dibuka secara serentak pada 6 Agustus 2019.
"Serangkaian kegiatan tradisi pendidikan yang lebih berorientasi pada pendekatan humanis dan penanaman sosok anggota Polri yang melayani dan melindungi akan dilaksanakan baik dalam kurikulum pengajaran maupun pengasuhan. Tradisi kekerasan dan otoriter dihilangkan diubah dengan pola perilaku yang komunikatif dan demokratis namun tetap tegas dalam bersikap, cerdas dalam berfikir dan bertindak," kata Kalemdiklat Polri Komjen Arief Sulistiyanto dalam keterangannya, Senin (5/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief mengatakan Lemdiklat Polri juga mempersiapkan kurikulum baru yang disesuaikan dengan perkembangan dan tantangan zaman. Para peserta didik akan diberikan materi tentang cara menghadapi revolusi 4.0
"Pola pendidikan dan pengasuhan terhadap para siswa juga disesuaikan dengan pendekatan sesuai generasi mereka yaitu generasi milenial. Perubahan ini harus dilakukan untuk merespons perkembangan jaman supaya Polri bisa semakin adaptif dengan perubahan masyarakat, mengingat para bintara ini merupakan tulang punggung pelaksana tugas Polri di lapangan," ujar dia.
"Delapan puluh persen komposisi personel Polri adalah para bintara sehingga dalam proses pendidikan dan latihan kali ini betul-betul diintensifkan untuk membentuk mereka menjadi Bintara Polri Profesional yang berintegritas tinggi. Visi pendidikan Polri untuk membentuk SDM Polri yang unggul dan kompetitif ini selaras dengan visi Presiden Joko Widodo yaitu membangun SDM yang unggul untuk mewujudkan Indonesia Maju," sambung Arief.
Menurut Arief, revolusi 4.0 merubah perilaku masyarakat menjadi semakin kritis, cepat dan transparan. Karena itu, sambung Arief, Polri harus bisa menguasai IT dan beradaptasi dengan perubahan zaman.
"Polri tidak boleh salah bertindak, siap dikritik dan dikoreksi, akuntabel dan menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi dengan cepat, tepat dan tuntas. Dalam program pendidikan harus diadopsi dalam kurikulum pendidikan sesuai tingkatannya," ujarnya. (knv/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini