"Karena lokasi yang cukup jauh serta lahan gambut yang cukup dalam, mencapai 3 meter, tim Satgas susah memadamkan api di sana," kata Komandan Resor Militer 042/Garuda Putih sekaligus Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kolonel Arh Elpis Rudy di Jambi yang dikutip dari Antara, Senin (5/8/2019).
Petugas berupaya melakukan pemadaman dari darat dan udara. Tim pemadam kebakaran di darat dan udara masing-masing terdiri atas 200 personel. Upaya pemadaman dari udara dilakukan dengan mengerahkan helikopter untuk melakukan pengeboman air ke lahan yang terbakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 14 Titik Panas Terdeteksi di NTT |
Sementara itu, tim pemadaman kebakaran di darat antara lain membuat kanal pembatas berisi air untuk mencegah api meluas. Elphis Rudi menjelaskan 36 hektare area yang terbakar merupakan lahan masyarakat. Tim pemadam sudah berhasil memadamkan sekitar 29 hektare lahan yang terbakar.
"Kalau saya lihat, ini memang ada unsur kesengajaan dalam membakar lahan," ungkapnya.
Elphis mengimbau seluruh warga dan pengelola perusahaan perkebunan tidak membuka lahan dengan cara membakar karena selama musim kemarau api sekecil apa pun dapat merambat dengan cepat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jambi Bachyuni mengatakan sejak Januari hingga saat ini setidaknya ada 215 hektare lahan yang terbakar.
"Lahan terbakar kebanyakan di Kabupaten Muarojambi. Data terakhir itu sekitar 50 hektare lahan yang terbakar," tuturnya.
Bachyuni menyebutkan keterbatasan sumber air, angin, dan kedalaman lahan gambut menjadi kendala petugas dalam memadamkan api. (rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini