"Bu Risma belakangan ini menguat, dan saya kira PDIP akan mencermati jeli. Kalau dia (Risma) diajukan ke Ibu Kota, itu menarik," ujar Burhan di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (3/8/2019).
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu mengatakan PDIP akan mendapatkan keuntungan jika mengusung Risma di DKI Jakarta pada Pilkada 2022. Menurutnya Risma terbukti sukses menjadi Wali Kota di Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Burhan mengatakan PDIP juga akan kebal apabila dihantam isu politik identitas. Burhan juga menilai Risma berpotensi jadi penentu karir politik Anies Baswedan.
"Kalau dihantam isu politik identitas, Bu Risma pakai jilbab. Jadi itu menjadi pertandingan yang menarik dan itu bisa menjadi penentu karir Anies Baswedan. Kalau dia (Anies) kalah di 2022, mimpi 2024 akan terkubur lebih cepat," kata dia.
"Bu Risma bisa menutupi kelemahan Ahok, dari sisi kapasitas dan rekam jejak, sama-sama punya pengalaman di pemerintahan, tapi kalau di sisi gender tidak berdampak signifikan dari agama," kata dia.
Baca juga: Soal Sampah di Jakarta, Risma: Medeni |
Sehingga Burhan menyarankan, pada Kongres nanti, PDIP mulai mencari nama-nama yang akan diusung di Pilkada mendatang. Apabila PDIP banyak memenangkan Pilkada, merupakan langkah positis untuk menang pada Pemilu 2024.
"Kongres ini kalau mau serius di 2024 itu langsung di-list calon-calon yang mau diusung Pilkada 2020 karena itu pemilu yang diikuti lebih dari separoh pemilih di 270 daerah. Artinya jika banyak menang di Pilkada tahun depan itu jadi investasi sangat positif buat PDIP untuk maju dan menang lagi d 2024," lanjutnya.
Tonton Video Digoda ke DKI, Bersediakah Bu Risma? (lir/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini