Petugas Beberkan Kesulitan Padamkan Api Karhutla di Riau

Petugas Beberkan Kesulitan Padamkan Api Karhutla di Riau

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Jumat, 02 Agu 2019 11:56 WIB
Pemadaman karhutla di Pelalawan, Riau (Haidir/detikcom)
Pekanbaru - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau masih tetap berlangsung. Tim Satgas melakukan pemadaman udara dan darat, tapi api masih membara.

Kebakaran lahan saat ini terjadi di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan. detikcom menilik lokasi yang terbakar, Jumat (2/8/2019). Perjalanan dari Pekanbaru menuju Kecamatan Langgam membutuhkan waktu sekitar 1 jam 30 menit menggunakan kendaraan roda empat.

Menuju lokasi titik api, melintasi jalan koridor perusahaan hutan tanaman industri. Berjalan kaki sekitar 1 km untuk menemukan titik api. Medan yang dilintasi lumayan susah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kawasan bergambut dan semak belukar menjadi rintangan tersendiri menuju ke titik api. Sampai di lokasi, terlihat TNI AD dari Batalyon Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) 13 Bukitbarisan, yang bermarkas di Pekanbaru, berada di kawasan hutan.

Petugas Beberkan Kesulitan Pemadaman Karhutla di Pelalawan RiauPetugas memadamkan karhutlan di Riau (Haidir/detikcom)


Di lokasi kebakaran ini, ada 38 personel yang melakukan pemadaman. Kawasan hutan ini membara sejak lima hari lalu.

Terlihat pepohonan mengering karena terbakar. Di sanalah prajurit ini melakukan pemadaman dengan mengandalkan mesin semprot air. Mereka silih berganti memadamkan bara api yang masih menyala.

Asap pekat di lokasi sangat menyesakkan dada. Partikel debu membubung tinggi kala air disemprotkan ke lahan gambut yang terbakar.

"Kami sudah dua hari di lokasi ini untuk melakukan pemadaman. Kita juga dibantu tim Damkar, kepolisian, dan tim perusahaan," kata Babak Rudal Manpads III Ton II Rai Rudal D, Arhanud, Sersan Bintar Wijaya, kepada detikcom di lokasi.



Bukan hal yang gampang memadamkan api di lokasi. Cerita Bintar, timnya sudah menyemprotkan air berkali-kali ke tumpukan batang balok yang terbakar menjadi arang. Serasa batang-batang kayu yang menghitam itu sudah tidak ada bara apinya.

Namun, saat tim bergeser ke titik lokasi lain, angin kencang memungkinkan kembali terjadi kebakaran.

"Kita di sini melakukan pendinginan, kemarin apinya sangat besar dan tinggi. Kami sempat mundur dari lokasi," cerita Bintar.



Selain tim darat, di lokasi juga terpantau helikopter hilir mudik melakukan water bombing. Ini dilakukan agar sebaran titik api tidak menjelar ke tempat lainnya.

"Kami melakukan pemadaman di darat. Sagtas Udara membantu water bombing. Ini lokasi gambut yang memang sulit dipadamkan. Api tidak terlihat, tapi di dalam gambut masih membara. Makanya kita melakukan pendinginan di lokasi ini," kata Bintar.

"Tim kita ada 125 orang, hanya dibagi-bagi ke lokasi lainnya. Di lokasi kami ada 38 personel," kata Bintar.


Selain Riau, Jambi Juga Diserbu Asap:

[Gambas:Video 20detik]



(cha/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads