Data AirVisual Jumat Pagi: Udara Jakarta Terburuk Ke-3 di Dunia

Data AirVisual Jumat Pagi: Udara Jakarta Terburuk Ke-3 di Dunia

Tsarina Maharani - detikNews
Jumat, 02 Agu 2019 07:58 WIB
Ilustrasi kualitas udara Jakarta. (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta - Jakarta pagi ini masih menjadi salah satu kota di dunia dengan udara paling berpolusi. Data AirVisual menunjukkan udara Jakarta menempati peringkat ketiga dengan kondisi udara tidak sehat.

Pantauan detikcom di situs AirVisual, Jumat (2/8/2019), pukul 07.50 WIB, Air Quality Index (AQI) Jakarta berada di angka 155. Artinya, kualitas udara di Jakarta tidak sehat. Peringkat polusi ini tidak tetap dan dapat berubah sewaktu-waktu.


AQI merupakan indeks yang menggambarkan tingkat keparahan kualitas udara di suatu daerah. AQI dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, yaitu PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rentang nilai dari AQI adalah 0-500. Makin tinggi nilainya berarti makin tinggi tingkat polusi udara di wilayah tersebut. Skor 0-5 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti moderat, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat, 201-203 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti berbahaya.


AQI 155 di DKI Jakarta berarti kualitas udara di Ibu Kota tidak sehat (unhealthy).

AirVisual merekomendasikan agar kelompok sensitif mengurangi aktivitas di luar ruangan. Setiap orang perlu mengenakan masker polusi. Ventilasi tidak dianjurkan. Pemurni udara perlu dinyalakan bila udara dalam ruangan tidak sehat.

Pagi ini kota dengan udara paling berpolusi pertama diduduki Kota Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) dengan AQI 165. Kemudian di urutan kedua ditempati Kota Dhaka, Bangladesh dengan AQI 156.



Pengamat Lingkungan: Kualitas Udara Jakarta Buruk Sejak Tahun 1990:


[Gambas:Video 20detik] (tsa/tsa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads